Banyuwangi Dinobatkan Jadi Kota Sehat oleh Kemenkes

oleh -105 Dilihat
48c2b9da 5579 49d7 895b 7e77a66f3d03
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menerima penghargaan dari Menkes RI Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Kabupaten Banyuwangi dinobatkan  sebagai salah satu kota sehat oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta, Jumat (28/11). Banyuwangi berhasil menjadi terbaik kedua dalam Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) kategori Madya.

Selain penghargaan STBM, Banyuwangi juga meraih penghargaan kabupaten sehat Swasti Saba kategori Padapa.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menyerahkan langsung penghargaan tersebut mengapresiasi kerja keras pemerintah daerah dalam mewujudkan kota yang sehat. Menurutnya, kepala daerah dapat turut berkontribusi untuk meningkatkan rata-rata hidup sehat dan angka harapan hidup.

“Ini bukan hanya tugas Kemenkes, tapi kesempatan bagi Kepala Daerah, Bupati, Walikota, Gubernur, untuk turut menjaga kesehatan 280 juta penduduk Indonesia,” ungkap Budi Gunadi Sadikin.

Saat ini, rata-rata hidup sehat di Indonesia mencapai usia 60 tahun. Hal ini ditargetkan bertambah menjadi 65 tahun pada 2029. Begitu pula dengan angka harapan hidup. Dari 72 tahun dicanangkan menjadi 75 tahun.

“Strateginya adalah dengan mendidik masyarakat hidup sehat, namanya promotif. Dan, mencegah masyarakat dari penyakit, artinya preventif,” terangnya.

Anugerah Swasti Saba merupakan upaya untuk mengukur tingkat kesehatan sebuah kota. Hal tersebut dinilai berdasarkan pencapaian sembilan tatanan. Yakni mulai kehidupan masyarakat yang sehat mandiri, permukiman dan fasilitas umum, satuan pendidikan, pasar rakyat, perkantoran dan perindustrian, pariwisata sehat, transportasi dan tertib lalu lintas, perlindungan sosial, serta pencegahan dan penanganan bencana.

“Sembilan tatanan tersebut terus kami kembangkan secara terintegrasi dengan berbagai OPD hingga instansi vertikal guna mewujudkan sebagai kota yang sehat, nyaman dan aman,” ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani seusai menerima penghargaan.

Sedangkan penghargaan STBM sendiri, imbuh Ipuk, merupakan wujud dari kesadaran masyarakat Banyuwangi dalam menjaga kesehatan.

“Ini merupakan kolaborasi semua pihak untuk bersama-sama menjaga kesehatan masing-masing. Kesadaran yang patut untuk dijaga dan dikembangkan,” terangnya.

Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sendiri mencakup verifikasi lapangan atas upaya penguatan implementasi 5 pilar STBM. Pilar tersebut meliputi Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, dan Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga.

Penghargaan tersebut, tambah Ipuk, bersifat fluktuatif. Setiap tahun bisa berubah seiring dengan naik turunnya kualitas berbagai indikator penilaian. Untuk itu, Ipuk berpesan ke seluruh stakeholder terkait serta masyarakat luas, untuk turut menjaga kualitas kesehatan di lingkungannya masing-masing.

“Sebagaimana pesan pak menteri, mari kita mulai dengan menjaga pola makan kita, pola istirahat, gaya hidup sehat hingga olahraga. Semuanya turut berkontribusi dalan mewujudkan kota sehat,” pungkasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ikhwan
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.