Bawaslu Gresik Petakan 12 Indikator Kerawanan Pilkada 2024, Netralitas Penyelenggara dan ASN Masuk Catatan

oleh -2185 Dilihat
5871672c 10f8 45bd bada 203290c1b123 scaled
Sosialisasi dan Launching Pemetaan Kerawanan Pilkada 2024 oleh Bawaslu Gresik. (Foto: Andika DP)

KabarBaik.co – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Gresik menggelar Sosialisasi Pengawasan Pemilihan dan Launching Pemetaan Kerawanan Pilkada Serentak Tahun 2024 di Hotel Santika Gresik, Minggu (18/8). Tercatat ada 12 indikator kerawanan yang patut diwaspadai.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Rozikin Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Gresik. Selain itu, turut hadir perwakilan TNI/Polri, KPU Gresik, dan stakeholder terkait di lingkup Pemkab Gresik.

Dalam sambutannya, Rozikin menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan pelaksanaan penyelenggara Pilkada serentak tahun 2024 yang aman dan lancar. Yakni dengan melakukan pemetaan kerawanan untuk mengaktifkan pola mitigasi yang terstruktur, sistematis, efektif dan efisien.

Menurut Rozikin, Bawaslu Kabupaten Gresik telah menyusun indeks kerawanan sesuai dengan indikator Bawaslu RI yang telah disesuaikan dengan kondisi di Kabupaten Gresik. Nantinya, hasil pemetaan ini akan digunakan oleh stakeholder terkait untuk melihat kerawanan pemilihan secara bersama-sama.

“Terkait indeks kerawanan pada pemilihan sudah kita petakan, di mana kita bersama-sama membangun mitigasi apa yang perlu kita lakukan. Nantinya kita juga meminta saran kepada yang hadir di sini terkait pemetaan ini,” tuturnya.

Pihaknya meyakini, kolaborasi dari stakeholder dapat mendukung keberhasilan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Habibur Rohman selaku Koordinator Divisi Pencegahan Parmas dan Humas Bawaslu Gresik menjelaskan bahwasanya terdapat 61 indikator kerawanan yang telah dipetakan oleh Bawaslu RI. Namun, setelah disesuaikan dengan situasi dan kondisi Kabupaten Gresik, terdapat 12 indikator pemetaan kerawanan yang ada di Kota Pudak.

“Potensi rawan menurut Bawaslu Gresik atau indikator kerawanan baru yang dapat mengganggu berjalannya tahapan pemilihan tahun 2024 yaitu bencana alam seperti banjir dan gempa bumi,” jelasnya.

Berbagai indikator yang telah dipaparkan, Habib berharap hal ini dapat menjadi acuan para stakeholder untuk melakukan mitigasi berupa pencegahan, sarana perbaikan, dan melakukan sosialisasi secara masif.

Adapun 12 indikator kerawanan Pilkada 2024 di Kabupaten Gresik, meliputi:
A. Dimensi Kontek Sosial Politik
1. Adanya rekomendasi/putusan Bawaslu yang tidak ditindaklanjuti oleh KPU. (Kategori Sedang)
2. Adanya rekomendasi Bawaslu terkait ketidaknetralan ASN/TNI/POLRI. (Kategori
sedang)
3. Adanya bencana alam yang menggangu tahapan.

B. Dimensi Penyelenggara Pemilihan
1. Adanya pelanggaran saat pemungutan suara. (Kategori Rendah)
2. Sengketa proses pencalonan DPRD Kabupaten. (Kategori Rendah)
3. Adanya pemungutan suara ulang.(KategoriRendah)
4. Pemilih ganda dalam daftar pemilih. (Kategori Rendah)
5. Pemilih memenuhi syarat tapi tidak terdaftar dalam DPT. (Kategori Rendah)
6. Pemilih tidak memenuhi syarat tapi terdaftar dalam DPT. (Kategori Rendah)
7. Adanya penghitungan suara ulang di Pemilu/Pilkada. (Kategori Tinggi)
8. Adanya pemilih pindahan yang terkosentrasi dengan jumlah banyak di Kabupaten Gresik.

9. Adanya pemilih yang berdomisili tetap jauh dari TPS/wilayah asal dengan jumlah banyak.

Strategi pengawasan yang akan dilakukan Bawaslu Gresik diantaranya melakukan pengawasan melekat, melakukan pengawasan langsung atau tidak langsung, melakukan patroli pengawasan dan membuat posko aduan masyarakat baik offline maupun online(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.