KabarBaik.co – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kediri memberikan saran perbaikan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri terkait hasil Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) Triwulan II Tahun 2025. Langkah ini ditempuh setelah Bawaslu menemukan adanya ratusan data pemilih yang belum termutakhirkan dari hasil uji petik di beberapa kecamatan.
Dalam surat bernomor 42/PM.02.02/K.JI-09/09/2025 tertanggal 26 September 2025, Bawaslu mencatat adanya 191 penduduk meninggal, 151 pindah keluar, dan 187 pindah masuk yang belum tercatat di formulir Model A-Daftar Pemilih Berkelanjutan. Temuan ini muncul setelah pengawasan dilakukan di Kecamatan Wates, Pagu, dan Badas.
Anggota Bawaslu Kabupaten Kediri, Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas, Siswo Budi Santoso, menegaskan bahwa data pemilih yang valid adalah fondasi utama pemilu yang berintegritas.
“Bawaslu mendorong KPU Kabupaten Kediri untuk segera berkoordinasi dengan Dispendukcapil maupun pemerintah desa agar data perubahan pemilih dapat diperbarui dengan cepat,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (1/10).
Bawaslu juga mengingatkan agar KPU menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan Pasal 18 PKPU Nomor 1 Tahun 2025 tentang Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan. Aturan ini dinilai penting untuk memastikan seluruh warga yang memiliki hak pilih benar-benar terdaftar, sekaligus meminimalisasi potensi permasalahan di tahapan pemilu berikutnya.
Lebih jauh, Siswo menegaskan pentingnya kolaborasi antar-lembaga.
“Kerja sama yang baik antara KPU, Dispendukcapil, serta pemerintah desa sangat dibutuhkan untuk memperkuat kualitas daftar pemilih di Kabupaten Kediri. Dengan data yang valid, kita bisa menjaga kualitas demokrasi, baik di tingkat lokal maupun nasional,” tutupnya.
