KabarBaik.co – Penanganan stunting menjadi fokus bersama pemerintah pada tahun ini seiring dengan target Indonesia untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen. Kerja nyata Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam upaya menekan penurunan angka stunting membuahkan hasil signifikan.
Hal tersebut tak luput dari aksi kolaboratif berbagai pihak serta elemen masyarakat dalam menumbuhkan tingkat kesadaran tinggi untuk mewujudkan program pemerintah zero stunting. Karena itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memberikan apresiasi atas keberhasilan pemerintah daerah dalam menekan angka stunting.
Momen penghargaan itu berlangsung di Malam Apresiasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting pada Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 di kawasan Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (28/6).
Bojonegoro menjadi salah satu Kabupaten peraih penghargaan dengan kategori penurunan prevalensi stunting tertinggi. Penghargaan diberikan langsung oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo kepada 15 kabupaten/kota di Indonesia yang salah satunya Kabupaten Bojonegoro.
Penjabat (Pj) Bupati Bojonegoro Adriyanto menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak atas prestasi yang diraih daerah yang dipimpinnya. “Alhamdulillah, malam ini Kabupaten Bojonegoro mendapatkan penghargaan penurunan prevalensi stunting tertinggi se-Indonesia,” kata Adriyanto.
Adriyanto menilai penghargaan tersebut adalah suatu hasil kerja yang baik dari seluruh komponen Masyarakat. Termasuk tokoh masyarakat dalam peran serta meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan anak-anak kita di Bojonegoro.
”Saat ini angka stunting kita ada pada angka 14,1 persen sehingga turun drastis yang sebelumnya 24 persen. Tentunya harapan saya di tahun ini mudah-mudahan bisa turun di bawah 10 persen,” harap Adriyanto.
Menurut Adriyanto, dibutuhkan koordinasi dan kerja sama dari seluruh komponen masyarakat untuk semakin menekan angka stunting di Bojonegoro. “Saya ingin mendorong masyarakat untuk bisa menjaga pola makan, hidup sehat, dan tentunya selalu menjaga kebersihan kita di wilayah masing-masing,” tandas Adriyanto. (*)