KabarBaik.co – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur akhirnya menuntaskan proses identifikasi seluruh jenazah korban ambruknya bangunan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Dari semua santri yang meninggal dunia, santri asal Sidoarjo pun ada yang menjadi korban dalam peristiwa tragis tersebut. Dari hasil identifikasi, diketahui beberapa di antaranya merupakan warga asli Sidoarjo.
Korban korban asal Sidoarjo yang telah teridentifikasi di antaranya adalah para santri yang selama ini menimba ilmu di Ponpes Al Khoziny dan menjadi bagian dari keluarga besar pesantren tersebut. Mereka dikenal sebagai anak-anak yang rajin, disiplin, dan berakhlak baik di lingkungan tempat tinggalnya.
Berikut jenazah asal warga Sidoarjo:
– M. Rizki Maulana Saputra, 16, warga Warung Asih, Buduran.
– Muhammad Abdurrohman Nafis, 15, warga Pulungan, Sedati.
– Muhammad Adam Fidiansyah, 12, warga Masangan Kulon, Sukodono.
– Muhammad Muhfi Alfian, 16, warga Damarsi, Buduran.
– Irham Ghifari, 16, warga Krian, yang dimakamkan di kampung halamannya, Bangkalan.
– Fairuz Raga Aldiansyah, 16, warga Singopadu, Tulangan.
Seluruh jenazah kini telah diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing untuk dimakamkan di tempat asalnya. Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman para santri tersebut di berbagai wilayah Sidoarjo.
Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Khusnan Marzuki menyampaikan bahwa seluruh proses identifikasi telah rampung. “Dengan selesainya identifikasi ini, kami secara resmi menutup operasi DVI,” ujarnya.
Proses tersebut sekaligus menandai berakhirnya rangkaian panjang evakuasi dan identifikasi korban dari tragedi memilukan di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. (*)