KabarBaik.co – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani terus mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk go global. Salah satunya dengan memfasilitasi produk unggulan UMKM agar bisa ekspor ke luar negeri. Contoh nyatanya melalui Klinik Ekspor kolaborasi Pemkab dan Bea Cukai Gresik.
Terbaru, berkat pendampingan Klinik Ekspor tersebut bupati Gresik melepas ekspor perdana 11 ton sekam bakar ke Nagoya Jepang. Pelepasan ekspor ditandai dengan pemasangan segel tanda pengaman dari Bea Cukai Gresik dan pemecahan kendi di halaman kantor Pemkab Gresik, Rabu (5/6).
Bupati Gresik yang akrab disapa Gus Yani itu mengatakan, Kabupaten Gresik memiliki banyak potensi produk unggulan yang bisa menembus pasar ekspor. Tidak disangka sekam bakar yang di produksi PT Aji Bakuh Anugrah bisa diekspor ke Nagoya Jepang.
Terlebih lagi, ekspor perdana sekam bakar tersebut diinisiasi anak-anak muda Gresik melalui business matching. Ia menegaskan pentingnya semangat untuk berwirausaha dan mengembangkannya. Ditambah lagi dengan adanya support luar biasa dari Bea Cukai dan Diskoperindag Gresik.
“Saya ingin mengajak anak-anak muda yang memiliki passion di dunia usaha, bahwa ekspor tidak menjadi kendala para pengusaha lokal,” ucap Gus Yani.
Dikatakan, pemerintah daerah tentunya akan terus mendukung dan mendorong agar kegiatan ekspor dapat ditingkatkan, dan dilakukan secara berkesinambungan serta tidak bersifat insidental. Termasuk mengupayakan peningkatan volume ekspornya.
“Kita akan menjadi bagian saksi sejarah, dulu masyarakat kita takut akan ekspor baik dari sisi izinnya maupun administrasi. Dengan adanya Klinik Ekspor Bea Cukai, sekarang ada 60 perusahaan baik skala kecil sampai besar melakukan ekspor,” ungkapnya.
Menurutnya, sektor ekspor impor akan dipotret, karena sebagai salah satu kunci untuk memperbaiki perekonomian nasional dan daerah. Bukan hanya membantu para pelaku usaha untuk tumbuh dan membuka lapangan kerja, tetapi juga untuk menghasilkan devisa.
“PT Aji Bakuh Anugrah sebagai inspirasi anak anak muda di Gresik. Siapa sangka sekam bakar ini dapat menembus pasar ekspor. Saya ucapkan terima kasih kepada Bea Cukai dan Diskoperindag Gresik, yang terus memberikan bimbingan dan pendampingan kepada pelaku usaha di Gresik,” tandasnya.
Pada kesempatan sama, Kepala Bea Cukai Gresik Wahyudi Ardianto menambahkan, pihaknya akan mendampingi para UMKM agar bisa ekspor melalui business matching dengan cara mencarikan pasar di luar negeri. Hal ini sejalan dengan fungsi Bea Cukai di bidang asistensi industri dalam negeri.
“Ekspor ini harus berkesinambungan, perlu diketahui sekam bakar ini dalam satu bulan dapat mengirim 8 kali sebanyak 11 ton dengan nilai 2,447.00 dolar atau setara dengan Rp 38 juta untuk industri pengerasan baja di Nagoya Jepang,” singkatnya.
Hadir dalam pelepasan, Kepala Diskoperindag Kabupaten Gresik Darmawan, serta Kepala Dinas Pertanian Eko Anindito Putro. (*)