KabarBaik.co – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan akan mengusut tuntas fenomena maraknya motor brebet atau tersendat setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Kasus ini menjadi sorotan publik dan dilaporkan terjadi di sejumlah daerah, termasuk Kota Malang, Jawa Timur.
Bahlil mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim khusus dari Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) untuk melakukan verifikasi di lapangan. Tim tersebut bertugas menguji kualitas bahan bakar serta menelusuri keluhan masyarakat yang ramai dibahas di media sosial.
“Saya sudah menerjunkan tim khusus untuk memverifikasi kasus ini. Tim saya saat ini sudah berada di lapangan. Jika nantinya terbukti ada pelanggaran yang dilakukan Pertamina, pemerintah akan memberikan sanksi tegas,” ujar Bahlil di salah satu SPBU Asrikaton, Kabupaten Malang.
Meski begitu, Bahlil meminta masyarakat untuk menunggu hasil investigasi resmi dari Lemigas. Ia menegaskan, proses pengecekan masih berlangsung dan hasilnya akan diumumkan dalam waktu dua hari ke depan. “Untuk saat ini kita belum bisa berspekulasi. Kita tunggu saja hasil kajian resmi dari tim Lemigas,” ungkapnya.
Bahlil menekankan agar Pertamina bertanggung jawab penuh apabila hasil uji laboratorium membuktikan adanya kerusakan akibat kualitas BBM. “Saya meminta Pertamina membuka posko pengaduan bagi konsumen yang merasa dirugikan,” ujarnya.
Fenomena motor brebet usai mengisi Pertalite dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah Jawa Timur, antara lain Bojonegoro, Tuban, Surabaya, Sidoarjo, dan Malang. Sejumlah pengamat menduga penyebabnya bisa berasal dari penurunan kadar oktan (RON) atau kontaminasi air dalam bahan bakar.
Bahlil juga menepis isu bahwa fenomena tersebut berkaitan dengan rencana pencampuran BBM dengan etanol 10 persen (E10). Menurutnya, program itu masih dalam tahap perencanaan dan baru akan diterapkan pada tahun 2027.
“Kalau memang terbukti rusak, saya minta Pertamina menanggung seluruh kerugian konsumen dan segera menuntaskan masalah ini. Saya juga akan meminta Pertamina membuka pos pengaduan,” tegasnya. (*)


 
													





