HeadlinePetani Muda

Awalnya Diremehkan, Sukses Budidaya Durian Montong di Gresik

326
×

Awalnya Diremehkan, Sukses Budidaya Durian Montong di Gresik

Sebarkan artikel ini
Kebun durian montong di wilayah Kecamatan Ujungpangkah, Gresik. (Foto: Ist)

Bertani- Kegigihan berbuah manis. Itulah yang kini dirasakan Muhammad Zidan, seorang pria di wilayah Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik. Ia berhasil mengembangkan kebun durian di wilayah pantai utara (pantura) Kota Santri ini.

Durian jenis montong itu bisa tumbuh di dataran rendah seperti kawasan pantura Gresik. Sebanyak 80 pohon durian montong berhasil berbuah dengan lebat. Dan kini menjadi destinasi wisata sekaligus kuliner wisatawan.

Event Organizer Kabarbaik

Mulanya, Zidan sempat diremehkan karena menanam pohon durian montong, apalagi di wilayah Ujungpangkah yang merupakan dataran rendah. Cenderung daerah pesisir.

Namun ia berhasil membuktikan, panen durian di lahan seluas satu hektar ini. Dibantu belasan karyawan, Zidan suskses budidaya 80 pohon durian.

Puluhan durian montong ini ditanam sejak 10 tahun lalu. Tepatnya tahun 2015. Berkat keyakinan, keuletan dan kerja kerasnya, pada usia 5 tahun pohon durian, sudah bisa panen perdana.

Tahun ini, dari 80 pohon durian montong, per pohonnya mampu menghasilkan 45 buah durian. Dengan berat sekitar empat sampai enam kilogram per buahnya.

Bagaimana dengan rasanya? Zidan mengatakan, buah durian montong yang tumbuh di Ujungpangkah, Gresik ini warnanya mirip mentega. Teksturnya tebal. Rasanya legit.

Tidak kalah dengan durian yang tumbuh di wilayah pegunungan atau dataran tinggi. Zidan menjual buah durian lebih murah. Jika biasanya Rp 90 ribu per kilogram, dia hanya menjual Rp 70 ribu per kilogramnya.

Sebagai investasi awal, mulai dari perawatan, pemupukan hingga usia lima tahun menghabiskan Rp 400 juta. Setiap panen lebih dari Rp 500 juta bersihnya. Sudah balik modal, untung pula dari ‘manis’nya durian.

“Sempat ditertawakan diremehkan orang saat menanam, berkat keyakinan dan kerja keras kita, akhirnya bisa berbuah, pembeli ramai banyak yang suka,” kata Zidan, kepada awak media, baru-baru ini.

Sementara, panen raya awal tahun 2025 pengunjung terlihat antusias berdatangan ke kebun durian. Pembeli datang dari berbagai kalangan.

Zidan menambahkan tali rafia agar durian yang sudah matang tidak jatuh ke tanah. Pembeli bisa membeli dengan memilih dan memetik langsung dari pohonnya.

Selain bisa dimakan langsung, pembeli bisa menjajal sensasi lain, yakni durian montong bakar yang disediakan di warung Kae milik Zidan.

Rasa Durian bakar ini rasanya jelas beda. Salah satu pembeli yang menjajal durian bakar adalah Asluchul Alif. Menurutnya durian bakar ini aroma kuat duriannya menghilang, tetapi rasanya lebih legit.

“Durian bakar ini baunya agak sedikit kalem tidak menyengat beda sama yang langsung, kemudian rasanya ini lebih legit, terus dari kesehatan kadar kolesterol turun,” kata dia. (*)