HeadlineKetahanan Pangan

Dampak Banjir, Ratusan Hektare Padi di Bojonegoro Terancam Puso

172
×

Dampak Banjir, Ratusan Hektare Padi di Bojonegoro Terancam Puso

Sebarkan artikel ini
ahan padi di Kecamatan Bourno, Kabupaten Bojonegoro, yang terendam air. (Foto: Shohibul Umam)

Bertani – Meluapnya sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, terutama di Kecamatan Bourno, mengakibatkan ratusan hektare tanaman padi terancam gagal panen atau puso. Bahkan banyak petani kini sudah tidak bisa memanen padinya akibat bulir tanaman padi tidak terisi.

Di Kecamatan Bourno sekitar seratus hektare tanaman padi dipastikan puso. Sebab, padi milik petani terendam air luapan sungai Bengawan Solo saat tanaman padi masih berusia 65 sampai 85 hari. Pada usia tersebut tanaman padi masuk pada masa berbulir. “Mau apa lagi, kita pasrah karena ini adalah bencana,” ujar Hadi, salah seroang petani setempat, Sabtu (1/2)

Event Organizer Kabarbaik

Hadi menyatakan, sebagian tanaman gagal panen itu luasnya sekitar 100 hektare yang tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Baureno. “Hanya sebagian dari 200 hektare padi yang terselamatkan. Sisanya sekitar 100 hektare puso akibat terendam banjir,” jelas Hadi.

Data Pemerintah Kecamatan Boureno menyebutkan, lahan yang padinya terendam banjir di daerah tersebar terbagi di tujuh desa. Di antaranya, Desa Kalisari dengan luas padi terendam 30 hektare yang umur kisaran 55-85 hari, di Desa Lebaksari seluas 15 hektare dengan umur 55-85 hari, Desa Bumiayu seluas 30 hektare dengan umur 50-80 hari.

Selain itu, di Desa Gunungsari seluas 65 hektare dengan umur 45-65 hari, Desa Tanggungan seluas 20 hektare dengan umur 40-55 hari, Trojalu seluas 20 hektare dengan umur 45-60 hektare, dan Desa Tulungagung seluas 20 hektare dengan umur 40-70 hari. Dengan demikian, total luas tananaman padi yang tergenang banjir luapan sungai Bengawan Solo di Kecamatan Baureno seluas 200 hektare.

Sejumlah petani di Kecamatan Bourno yang mengalami puso berharap pemerintah memberi solusi terhadap tanaman padi mereka. Terlebih, ketahanan pangan merupakan program utama pemerintah di era Presiden Prabowo Subianto. (*)