HeadlinePeternakan

Desa Jeruk Pacitan Bersiap Jadi “Lumbung Domba” Jawa Timur

23
×

Desa Jeruk Pacitan Bersiap Jadi “Lumbung Domba” Jawa Timur

Sebarkan artikel ini

Bertani- Desa Jeruk, Kecamatan Bandar, Pacitan, selama ini dikenal sebagai penghasil cincau hitam. Namun, di balik kesegaran minuman tradisional itu, desa di dataran tinggi dengan udara sejuk ini juga menyimpan potensi besar lain. Yakni, peternakan kambing dan sapi. Bahkan, kini mulai dilirik untuk dikembangkan menjadi pusat pembibitan domba unggulan di Jawa Timur.

Kepala Desa Jeruk Haris Kuswanto mengatakan hampir setiap keluarga di kampungnya memiliki ternak sendiri. “Peternakan sudah menjadi bagian dari mata pencaharian warga kami sejak lama. Kami melihat ini sebagai potensi besar yang bisa dikembangkan lebih serius,” ujarnya kepada awak media.

Event Organizer Kabarbaik

Gagasan untuk menjadikan Desa Jeruk sebagai kawasan pengembangan domba datang dari anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Agus Cahyono. Dia mengatakan, Desa Jeruk memiliki segala syarat untuk berkembang. Mulai padang rumput yang luas, ketersediaan air yang cukup, dan kultur masyarakat yang akrab dengan ternak.

Salah satu komunitas yang kini menjadi motor penggerak adalah Gunung Gembes, kelompok peternak yang fokus pada pembibitan domba unggulan. “Kalau ini berhasil, bukan hanya soal ekonomi, tapi juga ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat. Desa Jeruk bisa menjadi role model peternakan rakyat di selatan Jawa Timur,” kata Agus.

Potensi tersebut juga mulai menarik perhatian berbagai pihak. Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Pacitan beberapa kali telah meninjau lokasi, sementara seorang peternak besar dari Kota Surabaya bahkan menyatakan minat untuk bermitra.

Camat Bandar Wuriyanto menyebut pengembangan tersebut bisa menjadi “game changer” ekonomi lokal. “Selain meningkatkan kesejahteraan warga, Bandar bisa dikenal sebagai salah satu pusat peternakan di Pacitan,” katanya,

Dengan dukungan pemerintah kabupaten dan provinsi, semangat warga, serta komunitas peternak lokal yang terus berkembang, Desa Jeruk tak lagi hanya dikenal karena cincaunya. Dalam beberapa tahun ke depan, desa ini berpotensi menjadi “lumbung domba” Jawa Timur yang mandiri dan berdaya saing hingga tingkat nasional. (*)