HeadlinePerikanan

910 Daerah Berebut, Hanya 100 Terpilih Jadi Kampung Nelayan Merah Putih

556
×

910 Daerah Berebut, Hanya 100 Terpilih Jadi Kampung Nelayan Merah Putih

Sebarkan artikel ini
Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya Trian Yunanda. (Foto Antara)

Bertani- Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan pembangunan 100 Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) tuntas dalam waktu empat bulan. Langkah cepat ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintah dalam mentransformasi kawasan pesisir menjadi pusat ekonomi berbasis perikanan yang modern dan terintegrasi.

Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya, Trian Yunanda, menyampaikan bahwa percepatan ini dimungkinkan karena proses perencanaan telah disiapkan dengan matang dan dilakukan secara paralel. Mulai dari seleksi lokasi, pra-desain, hingga validasi kesiapan daerah, semuanya dirancang untuk langsung menyentuh kebutuhan masyarakat secara konkret.

Event Organizer Kabarbaik

Menurut Trian, pembangunan kampung nelayan ini tidak hanya berfokus pada infrastruktur semata, tetapi juga pada perubahan sistem produksi perikanan dari hulu hingga hilir yang berkelanjutan. Karena itu, dalam waktu dekat, KKP akan mengundang seluruh dinas kelautan dan perikanan dari wilayah prioritas guna memastikan desain yang dibangun benar-benar sesuai dengan kebutuhan lokal dan berdampak jangka panjang bagi kesejahteraan nelayan.

Program Kampung Nelayan Merah Putih sendiri dirancang sebagai gerakan nasional untuk mengubah wajah desa pesisir menjadi lebih produktif dan terintegrasi. Salah satu contoh nyata adalah Kampung Nelayan Modern Kalamo di Samber-Binyeri, Biak Numfor, Papua, yang kini menjadi role model dan akan direplikasi ke seluruh wilayah Indonesia.

Antusiasme dari daerah cukup tinggi, tercermin dari 910 proposal yang telah masuk ke KKP dari berbagai wilayah pesisir dan kampung budidaya di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 100 lokasi akan dipilih secara ketat dan transparan untuk tahap awal pembangunan tahun 2025. ”Proses seleksi ini akan didukung regulasi sebagai dasar hukum pelaksanaan, yang saat ini tengah disiapkan oleh KKP,” katanya di Jakarta dilansir Antara, Selasa (17/6).

Hingga tahun 2027, pemerintah menargetkan total 1.100 kampung nelayan dibangun secara bertahap. Melalui program ini, kawasan pesisir diharapkan tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga menjadi pusat aktivitas ekonomi, produksi, pengolahan, dan distribusi hasil perikanan yang berdaya saing tinggi. Sebuah perubahan wajah yang akan mengangkat harkat dan kesejahteraan nelayan Indonesia. (*)