KabarBaik.co – Kendaraan yang dikendalikan oleh kuda atau yang familiar disebut dokar bukan lagi asing di Kota Wisata Batu. Sebab, transportasi tradisional ini sudah ada sejak tahun 50 lalu. Kini, kendaraan itu siap mengajak wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu untuk menggunakan secara gratis dan mangkal di Alun-alun Kota Batu.
Ketua Paguyuban Dokar Wisata Kota Batu, Mochamad Budiono mengatakan, dulu dokar menjadi alat transportasi yang diminati masyarakat untuk perjalanan antar desa. “Sekitar 1998 setelah Kota Batu menjadi kota administratif, di tahun itu dokar wisata mulai terbentuk, aktif dari 2002 sampai sekarang,” kata Budi, Kamis (14/11).
Menurut Budi, jumlah dokar yang ada di Kota Batu saat ini mencapai 26 unit. Seluruh pemilik dokar serta pengemudinya asli dari Kota Batu. “Hasil dari pendapatan dokar itu sendiri paling ramai pada hari Sabtu dan Minggu, karena di hari itu para wisatawan yang berkunjung di Kota Batu sangat ramai untuk jalan-jalan keliling kota,” jelasnya.
Pengunjung Alun-alun Kota Batu biasa naik dokar wisata secara gratis pada hari Senin hingga Jumat. Meski bukan hari libur, dokar wisata gratis di Alun-alun Kota Batu banyak diserbu pengunjung. Budi menyebut dokar gratis pada hari Senin hingga Jumat hanya beroperasi dari pukul 08.00 sampai 11.00 WIB.
Budi menyebut, ada 5 atau 6 dokar yang akan mengantar pengunjung berkeliling Alun-alun Kota Batu. “Sekarang ada 26 dokar wisata di Alun-alun Kota Batu. Kita piket bergantian untuk mengantarkan penumpang. Sehari 5, kadang 6 dokar yang disiapkan,” kata Budi.

Budi menuturkan, dokar wisata gratis merupakan program dari Pemkot Batu sejak kepemimpinan Wali Kota Edy Rumpoko. Itu artinya program tersebut sudah berlangsung selama 10 tahun lebih. Sementara, untuk menikmati dokar gratis, pengunjung harus meminta tiket terlebih dahulu yang bisa didapatkan dari petugas Dinas Pariwisata di Alun-alun Kota Batu.
Pengunjung dipersilakan mengantre di sisi selatan Alun-alun Kota Batu. “Nah, saat naik, tiket bisa diberikan ke kusir dokar. Kebanyakan anak TK dan SD yang naik. Mereka rombongan dengan guru,” papar Budi.
Budi mengutarakan, banyak siswa TK dan SD naik dokar sebagai bahan edukasi. Di tengah modernisasi transportasi seperti saat ini, mereka ingin merasakan naik dokar yang notabene adalah alat transportasi tradisional. Dokar wisata ini membawa pengunjung keliling Alun-alun Kota Batu. Mulai dari Jalan Sudiro kemudian belok kiri ke Jalan Kapten Ibnu, kemudian belok kiri ke Jalan Diponegoro dan berakhir di Alun-alun Kota Batu.
“Dalam sehari 100 tiket kadang ramai ditambah 2 gendel. Satu gendel berisi 100 tiket. Kalau kusirnya gajian Rp 1 juta per bulan,” ungkapnya.
Dwi Nova Andriany, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Kota Batu menyampaikan, setiap akhir tahun para kusir dokar dipertemukan untuk dievaluasi. “Apa-apa saja yang disampaikan oleh pihak dokar. Maksudnya nanti untuk ke depan biar tetap survive. Karena, kan bagaimanapun tenaga pelestari transportasi tradisional ini turut andil dalam melayani wisatawan yang datang ke Kota Batu ke Alun-alun,” tuturnya.
Selama berjalan beberapa tahun ini, lanjut Nova, perbulan kusir dokar diberi insentif sebesar Rp 1 juta. Mereka juga diberikan jaminan kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. “Pemkot Batu ingin memanjakan para wisatawan yang hendak berkeliling di kawasan alun-alun dengan menaiki dokar secara gratis,” jelasnya.
Fasilitas naik dokar gratis berlaku pada hari Senin hingga Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB. Semu aitu diharapkan bisa memberikan sensasi dan kepuasan bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu. “Ini adalah bentuk apresiasi yang lebih, karena kami ingin memanjakan para wisatawan yang berkunjung,” tandasnya. (*)