Bikin Heboh, Indonesia Diberitakan Sudah Menjalin Hubungan dengan Israel

Editor: Hardy
oleh -380 Dilihat
Ilustrasi: Sejumlah media Israel memberiyakan hubungan Indonesia dengan Tel Aviv telah terjalin diam-diam.

KabarBaik.co- Jagad media sosial tengah heboh. Sejumlah media Israel melaporkan, belakangan Indonesia setuju untuk menjalin hubungan dengan Israel. Konon, kesepakatan itu sebagai imbalan agar Indonesia bisa bergabung ke Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) atau Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi.

Dalam pemberitaan media Israel itu, kesepakatan tersebut telah dicapai melalui pembicaraan rahasia selama tiga bulan antara Jakarta, Tel Aviv, dan Sekjen OECD Matthias Korman.

Seorang pejabat Israel yang identitasnya minta tidak disebutkan menyatakan, normalisasi hubungan Indonesia-Israel itu akan menandai perubahan signifikan di tengah tingginya sentimen antiIsrael akibat serangan militernya ke Jalur Gaza, Palestina.

Normalisasi hubungan tersebut juga diklaim akan mengakhiri penolakan Israel terhadap pengajuan keanggotaan Indonesia ke OECD. Dengan demikian, Indonesia dilaporkan bakal menjadi negara pertama di Asia Tenggara dan ketiga di Asia, yang mencapai status open for accession discussion untuk menjadi anggota penuh OECD.

OECD merupakan lembaga yang memiliki pengaruh global cukup besar. Sejak berdiri pada 1961, telah memiliki 38 anggota. Beberapa di antaranya negara-negara di Amerika Utara seperti Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada. Selain itu, juga dari Eropa serta dari Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, dan Chili.

Nah, jika Indonesia bergabung ke OECD, maka bakal membawa pengaruh positif terhadap perekonomian Indonesia. Sebab, akan dapat meningkatkan investasi dari negara-negara OECD hingga 0,37 persen dan kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 0,94 persen.

Baca juga:  Mengapa Indonesia Sering Gempa Bumi? Ini Kejadian Terparah dalam 10 Tahun Terakhir

Tak pelak, kabar Indonesia menjalin hubungan diam-diam dengan Israel demi bisa diterima OECD itupun kini tengah jadi perbincangan di media sosial seperti X (Twitter). Bahkan, ”Israel” dan ”Indonesia” menjadi trending topic dunia.

Benarkah kabar media Israel tersebut? ‘’Saya tegaskan bahwa hingga saat ini, tidak ada rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel, terlebih di tengah situasi kekejaman Israel di Gaza saat ini,” kata Lalu Muhamad Iqbal, juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, dalam keterangannya yang dikutip Antara, Kamis (11/4) malam.

Lalu menegaskan, posisi Indonesia tidak berubah dan tetap kokoh mendukung kemerdekaan Palestina dalam kerangka solusi dua negara (twin state). ’’Indonesia akan selalu konsisten, berada di garis terdepan membela hak-hak bangsa Palestina,” ungkapnya.

Soal keanggotaan Indonesia di OECD, lanjut Iqbal, prosesnya akan memerlukan waktu yang cukup panjang. Peta jalan keanggotaan Indonesia di OECD direncanakan akan diadopsi pada Mei mendatang dan banyak hal yang harus disiapkan oleh Indonesia. “Waktu yang diperlukan setiap negara untuk menyelesaikan proses keanggotaan penuh di OECD berbeda-beda. Semua tergantung kesiapan negara tersebut,” ujar Lalu.

Beberapa negara, kata Iqbal, memerlukan waktu tiga hingga lima tahun dalam proses keanggotaannya tersebut. Dia pun tidak bisa memastikan kapan Indonesia akan diterima menjadi anggota penuh OECD.

Baca juga:  7 Kue Tradisional Indonesia, Warisan Budaya yang Lezat dan Menggugah Selera

 

Kabar Duka di Hari Raya dari Jalur Gaza

Hari Raya Idul Fitri merupakan momen bahagia. Waktu untuk berkumpul dan bersilaturahmi. Namun, tidak demikian dengan penduduk di Palestina. Sejak 6 bulan setelah perang Israel melawan Hamas, perayaan berlangsung di tengah kedukaan. Banyak dari orang tua kehilangan anak-anak, anak-anak kehilangan orang tua, sanak saudara, hingga tempat tinggal mereka. Pengungsian masal di mana-mana. Kelaparan meluas.

Mengutip VoA, kegembiraan Idul Fitri telah hilang, kata Naeema al-Dah, seorang ibu yang kehilangan dua dari tujuh anaknya akibat serangan Israel. Ia pun berlindung di tenda bersama suami dan anggota keluarga lainnya.

Fokus mereka bukan perayaan, melainkan pada korban yang selamat dari serangan udara Israel, penembakan, tuna wisma, krisis kemanusiaan, dan serangan darat yang bakal terjadi di Rafah, di mana ribuan warga Palestina berlindung. Israel mengatakan akan terus melancarkan tekanan militer sampai mereka menghancurkan Hamas.

Iman Al-Dah, anak perempuan Naeema Al-Dah, mengatakan, “Kami belum terbiasa dengan kehidupan ini dan tidak akan terbiasa, kami hanya berusaha. Idul Fitri datang tanpa ada baju baru dan tidak ada uang yang diberikan untuk anak-anak ketika Idul Fitri, juga tidak ada kegembiraan. Mereka yang kehilangan sanak keluarga dan rumahnya hancur, merasakan bahwa Idul Fitri ini bukan kegembiraan. Kami sudah terbiasa dengan ini sekarang.”

Baca juga:  Israel-Iran Kian Memanas, Begini Kondisi 376 WNI di Kota Qom

Mohamed, seorang pengungsi, mengatakan, “Kami tidak punya makanan atau minuman, dan saya punya anak kecil yang ingin makan. Kami tidak dapat memperoleh makanan. Kami merayakan Idul Fitri dengan pakaian yang sama. Saya punya dua anak, laki-laki dan perempuan, berusia dua dan tiga tahun. Saya belum mengganti pakaian saya dalam 5 bulan karena saya tidak punya baju lain. Pakaian saya hilang tertimpa reruntuhan. Namun kami tabah, sabar dan bersyukur kepada Tuhan.”

Seorang warga Palestina lain, Umm Youseff, di Jabaliya mengatakan, ’’Israel menghancurkan semua yang membuat anak-anaknya bahagia. Anak saya meminta saya untuk membawanya ke taman hiburan, tapi taman hiburan itu sudah tidak ada lagi. Sampai-sampai mereka menghancurkan semua yang membuat mereka gembira. Alhamdulillah! Tetapi kami akan kembali bahagia, meski (saat ini) menderita, sedih, dan kehilangan.”

Seperti diketahui, serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel menewaskan 1.200 orang, menurut penghitungan Israel. Selanjutnya, serangan militer Israel terhadap Gaza yang dikuasai Hamas menewaskan puluhan ribu orang. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, konflik itu membuat hampir seluruh 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi dan memunculkan tuduhan genosida yang dibantah Israel. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.