KabarBaik.co – Bisnis petani tambak bandeng di Kabupaten Gresik masih bertahan di tengah pesatnya industrialisasi. Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Gresik Ratna Heri Sulistyowati, menegaskan bahwa sektor ini tetap eksis meskipun banyak lahan tambak yang beralih fungsi menjadi kawasan industri.
“Di Gresik, bisnis petani tambak, khususnya bandeng, masih sangat eksis meskipun di tengah arus industrialisasi. Memang ada lahan yang berubah fungsi, tetapi di wilayah utara masih banyak tambak bandeng yang bertahan,” ujarnya, Minggu (16/2).
Gresik sendiri memiliki lebih dari 28.000 hektare lahan tambak yang mendukung keberlangsungan budidaya bandeng. Data tahun 2024 mencatat bahwa produksi bandeng di Gresik mencapai 90.416 ton dengan nilai produksi sebesar Rp 1,78 triliun.
Angka ini menunjukkan bahwa sektor perikanan budidaya, khususnya bandeng, masih menjadi salah satu tulang punggung ekonomi daerah.
Selain itu, permintaan pasar terhadap ikan bandeng tetap tinggi, baik dalam bentuk bibit, bakalan, maupun ikan siap konsumsi dengan ukuran sedang hingga besar. Menurut Ratna, faktor budaya juga menjadi salah satu pendukung utama eksistensi bisnis ini.
Menjelang hari raya Idul Fitri, masyarakat Gresik memiliki tradisi membeli bandeng berukuran besar, sehingga permintaan meningkat signifikan.
“Jika budaya ini terus lestari, saya percaya bisnis petani tambak bandeng tidak akan mati,” tambahnya.
Dengan kondisi tersebut, para petani tambak masih memiliki peluang besar untuk mempertahankan usaha mereka. Pemerintah daerah juga terus berupaya memberikan dukungan agar sektor ini tetap berkembang di tengah tantangan perubahan lahan dan kebutuhan pasar.(*)