Bocah 2 Tahun di Bojonegoro Derita Atresia Ani, Dua Tahun Menunggu Operasi Lanjutan

oleh -80 Dilihat
WhatsApp Image 2025 08 09 at 21.39.49
Uuli Astuti dengan anaknya Nazril di rumahnya. (Foto: Shohibul Umam)

KabarBaik.co – Pasangan suami istri Moch Siswanto (40) dan Juli Astutik (30), warga Desa Tapelan, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, harus menahan pilu setiap hari melihat penderitaan putra kedua mereka, Nazril Izzan Khoirulloh. Bocah berusia 2 tahun 5 bulan itu mengalami kelainan langka bernama Atresia Ani atau lahir tanpa anus.

Sejak lahir, Nazril telah menjalani serangkaian operasi. Operasi pertama dilakukan saat usianya baru dua hari di RSUD Sosodoro Djatikoesomo Bojonegoro, kemudian dilanjutkan operasi di Kediri saat usia tiga bulan. Namun, pascaoperasi tersebut, Nazril mengalami masalah baru tidak bisa buang air kecil tanpa bantuan selang kateter.

“Kalau selangnya lepas, anaknya kesakitan dan tidak bisa pipis. Ini sudah dialami sejak umur tiga bulan sampai sekarang,” ungkap Juli Astutik.

Menurut Juli, jika selang kateter terlepas, dalam sehari saluran kencing anaknya langsung tersumbat kembali. Kondisi tersebut membuat Nazril harus kembali dioperasi. Total, enam kali operasi telah dijalani. Juli mengaku mendapat kabar dari RSUD Dr. Soetomo Surabaya bahwa anaknya akan dijadwalkan operasi antara 20–26 Juli 2025. Namun, hingga kini belum ada panggilan.

“Kemarin saya cuma ditelpon untuk kontrol lagi, tapi belum ada info operasi. Katanya antre. Testis anak saya juga harus dipindah karena tidak pada tempatnya, tapi sudah dua tahun ini belum ada tindakan lagi,” ujarnya.

Kondisi Nazril saat ini semakin mengkhawatirkan. Perutnya membesar seiring pertumbuhan, membuat Juli semakin berharap adanya penanganan medis segera. “Kalau ganti selang biasanya di Poli Urologi sini. Saya cuma ingin anak saya segera ditangani biar tidak sakit lagi,” kata Juli.

Sementara itu, Kepala Bagian Program Hukum dan Humas RSUD Sosodoro Djatikoesomo, Abdul Aziz, membenarkan bahwa Nazril telah dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo. Ia menjelaskan, pihaknya tidak bisa melakukan tindakan lanjutan tanpa adanya rujukan balik, kecuali dalam kondisi darurat.

“Kalau RSUD Dr. Soetomo belum merujuk balik, kami tidak bisa menangani, kecuali ada kegawatdaruratan. Kalau gawat darurat, silakan dibawa ke IGD,” tegasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Shohibul Umam
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.