Bogasari Gandeng BPJPH Sertifikasi Halal 200 UKM

oleh -303 Dilihat
bogasari
Penyerahan sertifikasi halal pada pelaku UMKM

KabarBaik.co – Untuk pertama kalinya, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hassan mengunjungi pabrik PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari Flour Mills di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Rabu (12/2). Pabrik tepung terigu pertama di Indonesia ini telah beroperasi sejak 29 November 1971 dan tengah mendekati usia 54 tahun.

Dalam kunjungan tersebut, Ahmad Haikal melihat langsung proses produksi Bogasari yang mengedepankan standar kehalalan. Momentum ini juga dimanfaatkan untuk menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara Bogasari dan BPJPH terkait fasilitasi sertifikasi halal bagi sekitar 200 UKM warung makan di Kelurahan Lagoa dan Kalibaru, Jakarta Utara.

“Kehadiran kami di sini bukan hanya sebagai tetangga, tetapi juga saudara dekat bagi masyarakat di dua kelurahan ini. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), kami ingin membantu UKM warung makan mendapatkan sertifikasi halal sesuai program pemerintah, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Franciscus Welirang, Direktur PT Indofood Sukses Makmur sekaligus Kepala Divisi Bogasari.

Franciscus, atau akrab disapa Franky, mengungkapkan bahwa percepatan sertifikasi halal UKM bisa lebih efektif jika perusahaan lain turut mendukung UKM di sekitar lokasi operasional mereka. Menurutnya, langkah serupa yang dilakukan industri di seluruh Indonesia dapat membantu menyelesaikan tantangan sertifikasi halal UKM secara nasional.

“Sejak 2020 hingga 2024, Bogasari telah membantu sertifikasi halal bagi lebih dari 750 UKM di berbagai wilayah Indonesia. Tahun ini, kami ingin melanjutkan komitmen tersebut dengan dukungan BPJPH,” tambah Franky.

Ketua Sekretariat Halal Bogasari, Aryono Adityo, menjelaskan bahwa Bogasari telah memulai sertifikasi halal sejak 1996. Saat ini, empat pabrik Bogasari secara nasional memiliki 63 Auditor Internal Halal dan 14 Penyelia Halal tersertifikasi. Proses sertifikasi ini telah terintegrasi dengan Sistem Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan.

Ahmad Haikal Hassan pun memberikan apresiasi atas inisiatif Bogasari dalam mendukung sertifikasi halal UKM. Ia menegaskan bahwa tantangan utama kehalalan di Indonesia bukan pada ketidaksesuaian standar, melainkan ketidakdisiplinan dalam mengurus sertifikasi halal, yang diperburuk oleh praktik pungli.

“Indonesia hanya berkontribusi Rp600 triliun dari total transaksi produksi halal dunia sebesar Rp20.000 triliun tahun lalu. Penyebabnya adalah oknum yang membuat tarif sertifikasi mahal. Stop pungli dalam urusan halal!” tegas Haikal.

Setelah penandatanganan MoU, Ahmad Haikal bersama tim BPJPH mengunjungi berbagai fasilitas Bogasari, termasuk area pengemasan, dermaga kapal, dan Bogasari Baking Center (BBC). BBC, yang berdiri sejak 1981, menjadi pusat pelatihan bagi UKM berbasis tepung terigu.

Dalam kunjungannya, Ahmad Haikal juga mencicipi produk mitra UKM Bogasari, seperti roti dari dapur Jakarta Islamic Centre dan mie ayam dari UKM Suryani di Jakarta Utara.

“Saya bangga dengan Bogasari yang mendukung pertumbuhan UKM melalui pelatihan dan kemitraan. Langkah ini mencerminkan semangat tumbuh bersama untuk kemajuan semua pihak,” tutup Haikal.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.