KabarBaik.co – Kabupaten Bojonegoro menorehkan prestasi membanggakan di sektor pertanian. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur merilis data terbaru produksi padi 2025 menempatkan Bojonegoro sebagai penghasil padi terbesar kedua di Jawa Timur, mengungguli Kabupaten Ngawi yang selama ini dikenal sebagai lumbung padi di wilayah barat provinsi tersebut.
Dalam laporan BPS, produksi padi Bojonegoro pada 2025 mencapai 886.443 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara dengan sekitar 1,06 juta ton Gabah Kering Panen (GKP). Angka tersebut berada di atas capaian Ngawi yang memproduksi 775.466 ton GKG.
Untuk posisi teratas, Kabupaten Lamongan masih menjadi penghasil padi terbesar di Jawa Timur dengan produksi sekitar 905.000 ton GKG atau setara 1,15 juta ton GKP.
Secara keseluruhan, BPS Jawa Timur mencatat bahwa sepanjang 2025 total luas panen mencapai 1,84 juta hektare, meningkat 13,69 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi Gabah Kering Panen (GKP) meningkat menjadi 12,66 juta ton, sedangkan Gabah Kering Giling (GKG) mencapai 10,53 juta ton, yang jika dikonversi setara dengan 6,08 juta ton beras. Capaian ini menegaskan peran Jawa Timur sebagai salah satu lumbung pangan nasional.
Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, membenarkan capaian tersebut. Ia menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima rilis dari BPS dan hasil ini menjadi bukti kerja keras sektor pertanian Bojonegoro.
“Kemarin kami mendapat rilis dari BPS, meskipun sifatnya masih sementara. Pak Bupati sebelumnya memberikan target kepada Dinas Pertanian agar produksi padi Bojonegoro bisa melampaui Kabupaten Ngawi, dan alhamdulillah target tersebut tercapai,” ujarnya.
Nurul menegaskan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan produktivitas pertanian melalui penguatan infrastruktur irigasi, bantuan sarana produksi, dan pendampingan bagi petani. (*)
