KabarBaik.co – Panama mencatatkan tinta emas lolos pertama kali ke fase gugur Copa America. Mereka melaju ke perempatfinal untuk pertama kalinya dalam sejarah turnamen sepak bola antar negara yang tertua di dunia.
Kepastian itu berkat kemenangan meyakinkan Panama atas Bolivia dengan skor 3-1 pada laga pemungkas Grup C Copa America di Inter&Co Stadium, Orlando, Florida, Selasa (2/7) pagi tadi WIB. Empat gol yang tersaji menunjukkan duel berjalan seru.
Tiga gol Los Canaleros -julukan Panama- dicetak oleh Jose Fajardo Nelson (22′), Eduardo Antonio Guerrero Lozcano (79′) dan Cesar Augusto Yanis Velasco (90+1′). Sedangkan satu-satunya gol La Verde -julukan Timnas Bolivia- dihasilkan oleh Bruno Miranda Villagomez ketika laga memasuki menit ke-69.
Hasil tersebut membuat Panama lolos ke babak perempatfinal sebagai runner up Grup C usai mengoleksi enam poin dari tiga laga. Mereka menemani Uruguay yang menyegel posisi puncak klasemen. Capaian ini adalah yang pertama kali bagi negara yang terletak di Amerika Tengah itu.
Keberhasilan mencetak sejarah melaju ke perempatfinal Copa America bukan hanya membuat publik tak percaya. Tetapi skuad Panama pun masih merasa bermimpi. Maklum, mereka membuat tuan rumah Amerika Serikat gigit jari.
“Kami telah membuat sejarah malam ini, pertama kalinya Panama melaju ke babak ini di Copa America. Kami sangat senang, dan dengan keinginan yang besar untuk mencapai final dan bersaing,” ujar gelandang Panama Jovani Welch dikutip dari ESPN.
“Kami sempat merasa gugup karena dengan hasil imbang, ketika Bolivia menyamakan kedudukan, Amerika Serikat yang melaju. Kami merasa tertekan dan down, tetapi kami tetap bertahan. Kami terus berjuang sampai akhir. Kami mencetak gol kedua, dan mendapat angin segar. Dan kemudian dengan gol ketiga kami bisa lolos,” tambahnya.
Senada dengan pemainnya, pelatih Panama Thomas Christiansen bahkan menilai jika sebelum ajang ini dimulai, Panama dapat lolos dengan dua kemenangan, tentu tidak ada yang mempercayainya.
“Hari ini kami mempertaruhkan banyak hal, kami tahu bahkan setelah unggul 1-0 pun kami tidak yakin akan lolos. Apalagi mereka (Bolivia) mulai mengendalikan permainan dan mencetak gol. Kami mulai sedikit lebih cemas,” ujarnya.
“Namun kami bereaksi dengan cepat. Para pemain kami mampu mengatasi rintangan tersebut dan pergantian pemain membuat perbedaan besar,” tandas pelatih berkebangsaan Denmark itu. (*)
