KabarBaik.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek telah menyalurkan air bersih ke 10 desa yang mengalami kekeringan. Kalaksa BPBD Trenggalek Triadi Atmono, mengungkapkan bahwa distribusi air bersih terus dilakukan, dan jumlah desa yang membutuhkan bantuan ini masih mungkin bertambah.
Menurut data yang ada, kekeringan melanda sejumlah wilayah di Kecamatan Panggul, Dongko, Pogalan, Gandusari, Bendungan, dan Tugu. “Setiap hari, Kami bisa menyalurkan antara 6.000 hingga 12.000 liter air bersih, sesuai kebutuhan warga yang terdampak kekeringan,” ungkapnya, Rabu (21/8).
Triadi menjelaskan bahwa pengiriman air bersih dilakukan dengan menggunakan beberapa armada tangki berkapasitas 4.000 dan 6.000 liter yang dimiliki oleh BPBD Trenggalek. Meski begitu, BPBD Trenggalek memperkirakan musim kemarau tahun ini akan berakhir pada bulan Agustus, dengan dampak kekeringan yang tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya.
Tercatat, pada tahun 2023, ada 43 desa di 14 kecamatan mengalami kekeringan. Selain itu, puncak kemarau tahun lalu juga menyebabkan 53 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di 29 desa yang tersebar di 11 kecamatan. “Kondisi saat itu dipengaruhi oleh kekeringan meteorologis yang lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” tutupnya. (*)