Budidaya Moringa Afrika, Warga Bojonegoro Raup Puluhan Juta Rupiah Setiap Bulan

oleh -170 Dilihat
WhatsApp Image 2025 07 14 at 09.05.28
Sulis saat merawat tanaman Moringa Afrika di kebun rumahnya. (Foto: Shohibul Umam)

KabarBaik.co — Sulis (45), warga Desa Betet, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro, sukses membudidayakan tanaman Moringa Afrika. Dia bahkan mampu meraup omzet hingga puluhan juta rupiah setiap bulannya. Tanaman asal Kenya, Afrika ini tidak hanya memiliki nilai estetika, namun juga bernilai ekonomi dan kesehatan tinggi.

Sulis telah menekuni dunia tanaman sejak puluhan tahun lalu. Halamannya kini dipenuhi beragam jenis tanaman hias dan herbal. Salah satunya adalah Moringa Afrika atau kelor Afrika yang telah ia budidayakan sejak 1991 silam.

“Awalnya saya punya satu pohon Moringa Afrika di belakang rumah. Setelah pohon itu berbuah dan menghasilkan biji, saya mulai menyemaikan sendiri hingga tumbuh bibit baru,” ungkap Sulis saat ditemui di kediamannya, Senin (14/7).

Tanaman Moringa Afrika dikenal sebagai tanaman eksotis dengan segudang manfaat. Daun dan bijinya kaya akan nutrisi yang baik untuk kesehatan, serta sering dijadikan bahan obat herbal.

“Tanaman ini unik. Jika masih berusia satu hingga tiga tahun, pertumbuhannya sangat cepat dan menjulang tinggi. Namun setelah melewati usia tiga tahun, batang bagian bawahnya mulai membesar, seperti menggendong,” jelasnya.

Tak hanya diminati warga lokal, hasil budidaya Sulis juga telah menembus pasar luar daerah bahkan mancanegara. Pembeli dari Thailand dan Malaysia kerap memesan bibit Moringa Afrika dari kebunnya.

Menurut Sulis, harga tanaman yang ia jual bervariasi tergantung ukuran. Untuk bibit berusia dua bulan dengan tinggi sekitar 20 cm, ia mematok harga antara Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu per pohon.

“Alhamdulillah, setiap bulan selalu ada permintaan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Dalam sebulan, kami bisa mengirim antara 10 hingga 30 pohon,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Shohibul Umam
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.