Buntut Curanmor Menggila, 8 Kampus Ini Kompak Tarik Ribuan Mahasiswa KKN dari Lumajang

oleh -55 Dilihat
CURANMOR ILUSTRASI
Ilustrasi curanmor/

KabarBaik.co – Penarikan ribuan mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kolaboratif di Kabupaten Lumajang, sedang happening. Jadi pergunjingan sejumlah kalangan. Ada delapan perguruan tinggi dari Jember dan Lumajang yang serentak menarik pulang sebanyak 1.328 mahasiswanya setelah marak kasus pencurian motor (curanmot). Bahkan, di lokasi yang mereka anggap aman.

Delapan kampus itu meliputi Universitas Jember (Unej), Universitas Lumajang, Universitas Islam Negeri (UIN) KH Achmad Shidiq Jember, Universitas Islam Jember, Sekolah Tinggi Keuguran dan llmu Pendidikan (STKIP) PGRI Lumajang, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan, Universitas PGRI Argopuro Jember, dan Politeknik Kesehatan Jember.

Ribuan mahasiswa tersebut disebar di 102 desa untuk melaksanakan program KKN bersama hingga 20 Agustus. Namun, rencana indah itu buyar di tengah jalan setelah empat motor milik mahasiswa raib di dua lokasi berbeda. Dua unit motor hilang di posko Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso, dan dua unit lain di posko Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh. Ironisnya, salah satu TKP adalah rumah kepala desa dan balai desa.

Koordinator Dosen Pembimbing Lapangan Universitas Lumajang Eko Romadhon kepada awak media mengatakan, keputusan penarikan pulang itu diambil setelah rapat bersama para penanggung jawab dari delapan kampus. “Mulai hari Sabtu (9/8), seluruh mahasiswa dari delapan perguruan tinggi Jember dan Lumajang ditarik untuk kembali ke kampus masing-masing,” katanya.

Eko menegaskan, keselamatan mahasiswa menjadi prioritas utama. Jika KKN tetap dilanjutkan, ipihaknya khawatir dampak negatifnya akan lebih besar. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi Hardy


No More Posts Available.

No more pages to load.