KabarBaik.co – Setelah hampir dua tahun jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bojonegoro diisi oleh penjabat sementara, kini posisi tersebut resmi memiliki pejabat definitif. Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, melantik Edi Susanto sebagai Sekda Bojonegoro di Ruang Angling Dharma, Kompleks Pemkab Bojonegoro, Kamis (30/10).
Edi Susanto sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris DPRD Bojonegoro, dan dikenal sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) senior di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Pelantikan tersebut dihadiri oleh jajaran Forkopimda, kepala OPD, serta pejabat struktural di lingkungan Pemkab Bojonegoro.
Dalam sambutannya, Bupati Setyo Wahono mengungkapkan rasa syukur atas telah terisinya jabatan Sekda definitif setelah cukup lama kosong. “Hampir dua tahun Sekda Kabupaten Bojonegoro diisi penjabat. Itu terjadi sejak Bu Wakil Bupati bersama saya mengikuti kontestasi pilkada. Alhamdulillah, setelah melalui penantian panjang, hari ini Kabupaten Bojonegoro sudah memiliki Sekda,” ujar Bupati.
Bupati juga menyampaikan keyakinannya terhadap kemampuan Edi Susanto dalam menjalankan tugas barunya. Edi merupakan pejabat yang pernah mengisi kursi kepala dinas strategis di Kabupaten Bojonegoro. “Pak Edi Susanto ini merupakan senior ASN. Selama lima tahun terakhir menjabat sebagai Sekretaris DPRD Bojonegoro, kami percaya beliau bisa mengemban tugas secara bijak,” jelasnya.
Sebelum ditetapkan sebagai Sekda definitif, proses seleksi terbuka (selter) jabatan Sekda Bojonegoro diikuti oleh lima peserta. Dua di antaranya, Priyo Suhartono (Sekda Kota Blitar) dan Mahmudi (Kepala Bakesbangpol Bojonegoro), gugur di tahap awal.
Priyo tidak lolos pada seleksi administrasi dan rekam jejak, sedangkan Mahmudi tidak lolos pada tahap seleksi kompetensi. Dari hasil seleksi akhir, tiga nama yang direkomendasikan kepada Bupati adalah Edi Susanto, Sukaemi, dan Eka Atikah. Setelah melalui berbagai pertimbangan, Bupati akhirnya memilih Edi Susanto sebagai Sekda Bojonegoro definitif.
Dengan pelantikan ini, diharapkan roda pemerintahan di Kabupaten Bojonegoro dapat berjalan lebih optimal, terutama dalam memperkuat koordinasi lintas organisasi perangkat daerah serta mempercepat pelaksanaan program pembangunan daerah. (*)

 
													






