KabarBaik.co – Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo melaksanakan panen raya padi di Desa Manikrejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Senin (7/4). Panen kali ini dilakukan serentak di 14 provinsi di Indonesia bersama Presiden Prabowo Subianto secara virtual dari Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Rusdi memanen padi di lahan seluas 18 hektare milik Kelompok Tani Arab 1 Dusun Buaran, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Hadir dalam acara tersebut Dandim 0819 Pasuruan, Kapolres Pasuruan Kota, Sekda, dan Kabulog Sub Divre Malang.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pasuruan, Lilik Widji Asri menjelaskan, per satu hektare lahan para petani di Manikrejo dapat memanen padi sebanyak 6,4 ton. Padi yang dipanen adalah jenis inpari 32 nutrizinc yang merupakan bantuan dari pemerintah pusat menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Kalau dikalikan 18 hektare berarti produktifitas beras yang dihasilkan mencapai 115,2 ton, dan untuk benih yang diberikan sebanyak 450 kilogram alias 4,5 kwintal,” jelas Lilik.
Sementara itu, Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo menegaskan bahwa Kabupaten Pasuruan termasuk salah satu lumbung padi andalan Jawa Timur. Dari realisasi panen seluas 136.599 hektare selama 2024, produksinya mencapai 834,489 ton dan produktivitasnya sebesar 61,09 kwintal per hektare.
“Kalau melihat kemampuan potensi yang kita miliki, maka potensi tanaman pangan khususnya padi masih terus bisa dikembangkan,” kata Rusdi.
Rusdi menjelaskan, padi yang dipanen kali ini termasuk varietas unggulan. Salah satunya membantu mencukupi kebutuhan karbohidrat dan nutrisi yang dibutuhkan bayi agar terhindar dari stunting. “Beras yang dihasilkan mengandung zink dan nutrisi lain yang sangat dibutuhkan bayi agar terhindar dari stunting,” tutur Rusdi.
Pejabat yang akrab disapa Mas Rusdi itu menegaskan, areal persawahan yang menjadi lokasi panen raya padi merupakan lahan sawah yang dilindungi (LSD). Artinya tidak dialihfungsikan untuk non pertanian. “Kita punya banyak sawah yang khusus untuk pertanian, Pasuruan akan tetap menjadi lumbung pangan Jatim,” ujarnya.
Di Kabupaten Pasuruan terdapat 29.822 hektare lahan sawah yang dilindungi, serta 34.117 hektare lahan pertanian pangan berkelanjutan. Kedua jenis lahan tersebut harus tetap dipertahankan sebagai penghasil padi berkualitas. (*)