Capaian Suara Sama dengan Prabowo, Mantan Wali Kota Jadi Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Editor: Hardy
oleh -46 Dilihat
Xochitl Galvez (kiri) dan Claudia Sheinbaum

KabarBaik.co- Penduduk Meksiko sudah memilih. Pada pemilihan umum (Pemilu) serentak pada 2 Juni lalu. Hasil hitung cepat, Claudia Sheinbaum unggul. Perempuan 61 tahun itupun bakal mencatatkan sejarah baru. Menjadi Presiden perempuan pertama di Meksiko.

Dilansir dari beberapa media asing, hasil quick count dari National Electoral Institute (NEI) dengan lebih dari 93 persen surat suara telah dihitung, Sheinbaum mendapatkan sekitar 58-60 persen suara. Mengungguli Xochitl Galvez, sebagai rival utamanya dari koalisi partai oposisi, serta ’’calon tengah’’ Jorge Alvarez Maynez.

Baca juga:  Rekapitulasi Tuntas, 14 Calon Incumbent Ini Gagal Bertahan di DPRD Gresik

Capaian suara Sheinbaum tersebut hampir mirip dengan hasil Pilpres Indonesia 14 Februari 2024 lalu. Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang juga meraih 58,6 persen suara. Kemenangan Sheinbaum yang merupakan ilmuwan itu juga disebut-sebut berkat terdongkrak popularitas Presiden Meksiko yang segera mengakhiri jabatannya. Yakni, Andres Manuel Lopez Obrador (AMLO).

Sama dengan di Indonesia, jumlah pemilih di Meksiko juga masuk 10 besar dunia. Jumlahnya hampir mencapai 100 juta pemilih. ’’Saya ingin berterima kasih kepada jutaan perempuan dan laki-laki Meksiko, yang memutuskan untuk memilih kami pada hari bersejarah ini,” kata Sheinbaum dilansir CNN yang mengutip AFP.

Baca juga:  Bakal Jadi Anggota DPRD Gresik, Udik-udikan Uang, Diarak Keliling Kampung

Mantan Wali Kota Mexico City itu juga berterima kasih kepada Xochiti Galvez, yang telah mengakui kekalahannya. Salah satu janji kampanye Sheinbaum adalah melanjutkan strategi yang diusung Presiden AMLO, dalam memberantas kejahatan di Meksiko sampai ke akar-akarnya.

Memang, terpilihnya Sheinbaum sebagai Presiden perempuan pertama Meksiko itu terjadi kala negara itu tengah dilanda kekerasan kriminalitas hingga kejahatan berbasis gender yang merajalela. Jelang pemilu berlangsung pun, sejumlah kandidat wali kota menjadi korban pembunuhan. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.