KabarBaik.co – Sepanjang tahun 2024, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sidoarjo aktif melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba melalui sosialisasi di 288 lokasi. Kegiatan tersebut melibatkan 50.095 peserta dari berbagai kalangan, termasuk pelajar yang menjadi fokus utama program ini.
Kepala BNNK Sidoarjo AKBP Gatot Soegeng Soesanto, menekankan pentingnya edukasi tentang bahaya narkoba sejak dini. Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah melalui apel pagi di sekolah-sekolah.
“Kami sering memimpin apel pagi di sekolah setiap Senin pagi untuk menyampaikan bahaya narkoba kepada pelajar,” ujarnya, Sabtu (27/12).
Tidak hanya menyasar pelajar, sosialisasi juga digelar di berbagai tempat umum. Gatot memastikan layanan sosialisasi ini gratis dan dapat diakses oleh siapa saja yang mengajukan permohonan resmi.
“Jika ada yang ingin kami datangi untuk sosialisasi, silakan bersurat. Kami tekankan layanan ini tidak dipungut biaya,” tegasnya.
Selain sosialisasi, deteksi dini juga menjadi prioritas BNNK Sidoarjo. Sepanjang tahun ini, sebanyak 3.053 orang telah menjalani tes urine untuk mendeteksi penyalahgunaan narkoba. Sasaran tes meliputi masyarakat umum, pelajar, hingga pegawai instansi pemerintah dan swasta.
“Dari total 3.053 orang yang menjalani tes urine, 62 di antaranya berasal dari alokasi DIPA BNNK, sementara 2.991 lainnya melalui program non-DIPA,” jelas Gatot.
Kolaborasi dengan berbagai pihak juga menjadi kunci keberhasilan program ini. Gatot mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan jika menemukan indikasi penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekitar.
Ia menambahkan, upaya bersama ini penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terbebas dari ancaman narkoba. “Demi masa depan generasi muda kita,” tutupnya. (*)