Cerita Inspiratif Mantan Satpam di Gresik Sukses Rintis Usaha Mie Ayam

oleh -865 Dilihat
Abdul Qohar alias Qohank menunjukkan mie ayam dagangannya.

kabarbaik.co – Keluarga nomor satu. Mungkin kalimat itu mewakili seorang Abdul Qohar. Pria berusia 33 tahun asal KabupatenGresik ini memilih resign dari sejumlah pekerjaannya demi waktu bersama keluarga.

Kini, Qohank sapaannya, sukses merintis usaha mie ayam yang diberi nama Mie Ayam Cak Hank.

Qohank sudah memiliki tiga outlet mie ayam dan mempekerjakan enam orang karyawan. Namun siapa kira, usaha yang dirintis sejak enam tahun lalu ini ternyata hasil dari memeras keringat.

Qohank bercerita, setelah lulus SMA, dirinya sempat melanjutkan kuliah di Surabaya. Namun tidak bertahan lama. Ia memutuskan untuk keluar dari bangku kuliah.

Alasannya pun cukup menyayat hati. Ia rela tidak melanjutkan studi demi merawat adiknya yang sakit-sakitan. Mengingat, kedua orang tuanya sudah wafat.

Desakan kebutuhan hidup memaksanya untuk bekerja. Apa saja. Mulai dari pekerja pabrik, pegawai supermarket, hingga menjadi satpam di salah satu BUMN di Kabupaten Gresik.

Baca juga:  Akibat Percikan Api Las, Gudang di Gresik Terbakar

Waktu berjalan, ternyata Qohank merasa gundah gulana. Rutinitas kerja membuatnya merasa kehilangan waktu bersama keluarga. Tahun 2016 menikah, waktu untuk keluarga masih tersita untuk pekerjaan.

Setelah berpikir panjang, Qohank akhirnya memutuskan keluar dari pekerjaan sebagai satpam pada tahun 2018. Ia mulai merintis usaha kecil-kecilan.

Bermod uang pesangon, Qohank membeli sepeda motor dan dimodifikasi menjadi kendaraan roda tiga untuk berjualan mie ayam. Dia memberi nama Mie Ayam Hank. Mulanya, ia nekat berjualan keliling.

Panas terik, hujan, dilaluinya untuk menjajakan mie ayam. Tak butuh waktu lama, Qohank membuka stan di depan SPBU di Jalan KH Syafi’i, Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik. Tetap dengan kendaraan roda tiganya.

Baca juga:  5 Rekomendasi Wisata Alam di Gresik

Benar saja, insting Qohank tidak meleset. Jalan KH Syafi’i yang diketahui sebagai jalur sibuk mendatangkan rezeki baginga. Pembelinya kian ramai. Omzet pun merangkak naik.

Akan tetapi, lagi-lagi, perjalanan tidak ‘semulus’ itu. Pembeli mulai rami, kendaraan roda tiga miliknya yang diparkir di pinggir jalan, menjadi korban tangan ‘jahil’. Beberapa spare part-nya hilang. Saban hari.

Qohank akhirnya beralih menggunakan rombong berjualan mie ayam. Kemudian laris manis dan membuka stan.  “Desember 2018 masih satu stan, tahun berikutnya dua stan, tahun 2020 saya punya tiga stan,” kata Qohank, Selasa (30/1/2024).

Begitu juga dengan jumlah karyawannya. Dari satu orang, kini bertambah menjadi enam karyawan. Bahkan ketika pandemi Covid-19 melanda, ternyata tidak membuat usahanya goyah.

Selama pandemi Covid-19, Mie Ayam Cak Hank sukses menyabet penghargaan dari salah satu aplikasi layanan pesan antar makanan. Mie Ayam Cak Hank dinobatkan terlaris se-Surabaya Raya.

Baca juga:  Sehari, Kebakaran Lahap Kios Warkop dan Pergudangan Kayu di Gresik

Traffict penjualannya melalui aplikasi mencapai ratusan selama pandemi Covid-19. Sebelum jam malam masa PPKM, mie ayam jualannya sudah ludes terjual.

Kini Qohank sudah punya enam karyawan. Setiap hari, rata-rata ratusan porsi Mie Ayam ludes terjual. “Rata-rata 400 sampai 500 porsi setiap hari, belum termasuk saat akhir pekan,” imbuhnya.

Satu porsi Mie Ayam Cak Hank harganya Rp 12 ribu. Ada toping pentol Rp 3 ribu, kepala ayam Rp 3 ribu, ceker Rp 3 ribu, telor puyuh Rp 3 ribu, siomay Rp 3 ribu. Mie Ayam Cak Hank buka pukul 11.00 sampai 23.00 Wib. Rata-rata omsetnya per bulan mencapai ratusan juta.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.