Coret Qatar dan Arab Saudi dari Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026

oleh -416 Dilihat
WORLD CUP

KONFLIK bersenjata antara Iran dan Israel yang telah melibatkan Amerika Serikat (AS) secara langsung, semakin memanaskan kawasan Timur Tengah. Dalam situasi yang kian tidak menentu ini, AFC dan FIFA semestinya tidak tinggal diam. Penunjukan Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia harus segera ditinjau ulang. Bahkan, bila perlu, dicoret.

Sejak Amerika Serikat meluncurkan serangan terhadap fasilitas militer Iran dan dibalas dengan peluncuran rudal Iran ke pangkalan militer AS di Qatar, kawasan Teluk berada dalam status siaga tinggi. Eskalasi ini tidak hanya mengancam stabilitas politik, tetapi juga keselamatan aktivitas sipil dan internasional—termasuk olahraga.

Apalagi babak keempat kualifikasi ini sangat krusial. Enam tim nasional telah memastikan tempat. Yakni, Indonesia, Irak, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Babak ini akan digelar dalam format dua grup dengan masing-masing 3 tim yang memakai sistem round-robin. Laga berlangsung selama tiga matchday. Yakni, pada 8, 11, dan 14 Oktober 2025. Juara grup akan langsung lolos ke Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Adapun runner-up akan melaju ke babak kelima.

Qatar dan Arab Saudi telah ditunjuk sebagai lokasi penyelenggaraan dengan sistem home centralized venue. Artinya, masing-masing negara akan menggelar satu grup penuh. Namun, bagaimana mungkin penyelenggaraan pertandingan internasional berlangsung aman ketika salah satu lokasi—Qatar—baru saja menjadi target rudal Iran? Bagaimana jika ketegangan meningkat jelang atau saat pertandingan? Dan bagaimana pula keselamatan rombongan tim, wasit, media, dan suporter dapat dijamin?

Kondisi jalur udara di kawasan juga semakin rawan. Sejumlah maskapai sudah mengalihkan rute atau membatalkan penerbangan ke dan dari beberapa negara Timur Tengah karena kekhawatiran konflik. Jika logistik penerbangan saja bermasalah, bagaimana jadwal pertandingan bisa berjalan lancar?

Di sisi lain, menunjuk Qatar dan Arab Saudi—dua negara dengan kepentingan geopolitik yang kuat di kawasan—berisiko menimbulkan kecurigaan akan netralitas dan keadilan. Kedua negara juga berpotensi memperoleh keuntungan sebagai tuan rumah, terutama bila lawan-lawan mereka harus menghadapi gangguan perjalanan, tekanan keamanan, dan kondisi yang tidak ideal.

AFC dan FIFA perlu segera bertindak. Jangan sampai sepak bola justru menjadi korban dari ketidakstabilan global. Negara-negara yang lebih netral dan aman seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, atau negara ASEAN seperti Indonesia dan Thailand, layak menjadi alternatif. Mereka memiliki infrastruktur yang mumpuni, pengalaman menjadi tuan rumah even internasional, serta jauh dari konflik bersenjata aktif.

Menunda keputusan hanya akan memperbesar risiko. Ketika keamanan dan netralitas penyelenggaraan dipertaruhkan, maka sudah saatnya AFC dan FIFA mengedepankan prinsip dasar olahraga: keselamatan, fair play, dan kedamaian.

Maka dari itu, demi keselamatan, netralitas, dan kredibilitas, Qatar dan Arab Saudi layak dicoret sebagai tuan rumah babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Hardy


No More Posts Available.

No more pages to load.