KabarBaik.co – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Trenggalek Dyah Wahyu Ermawati, menyampaikan jawaban eksekutif atas pandangan umum dari fraksi-fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) terkait Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Trenggalek tahun anggaran 2025.
Dalam pernyataannya, perempuan yang akrab disapa Erma itu menekankan pentingnya efisiensi dan optimalisasi anggaran untuk menjawab kebutuhan pembangunan yang semakin ketat. Jawaban yang disampaikannya mencakup 42 halaman, yang memuat tanggapan atas berbagai pandangan fraksi.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah belanja modal yang menurut DPRD perlu dioptimalkan serta pentingnya pencarian sumber pendapatan baru guna mengantisipasi penurunan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik.
“Pada dasarnya, kita mencoba menanggapi pandangan dari para fraksi tentang efisiensi dan efektivitas dalam pemanfaatan anggaran. Kami berusaha mengoptimalkan penggunaan anggaran agar berdampak langsung pada masyarakat,” ujar Erma di Gedung DPRD Trenggalek, kemarin.
Erma juga mengungkapkan bahwa pemerintah daerah harus mencari alternatif pendapatan selain DAK, seperti mempertimbangkan penerimaan dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan sumber pajak lainnya. “BBNKB ini menjadi opsi yang perlu diperhatikan sebagai sumber pendapatan alternatif,” tambahnya.
Ia menegaskan, pemerintah akan fokus pada kegiatan yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat, bukan kegiatan seremonial yang tidak produktif. “Kami akan berupaya untuk mengalokasikan anggaran lebih efektif, sesuai prioritas pembangunan yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” jelasnya lagi.
Pemerintah Kabupaten Trenggalek, menurut Erma, terus berupaya melakukan konsolidasi internal untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan anggaran dengan kapasitas pendapatan. Terlebih, pengurangan DAK fisik ini akan berdampak pada beberapa program pembangunan yang harus dibiayai menggunakan APBD sendiri. (*)