Padat Karya Banyuwangi Bantu Tingkatkan Kesejahteraan dan Ekonomi Warga

oleh -179 Dilihat
bwi 1
Dinas PU Pengairan melibatkan warga dalam pekerjaan perawatan infrastruktur irigasi.

KabarBaik.co — Pemerintah Kabupaten Banyuwangi meluncurkan program padat karya yang secara signifikan berfokus pada pengentasan kemiskinan dengan sasaran utama warga pra sejahtera. Melalui program ini, 2.400 warga yang tercatat dalam database UGD Kemiskinan Banyuwangi telah mendapat manfaat langsung sejak awal tahun 2024.

Program yang digerakkan oleh Dinas PU Pengairan ini melibatkan warga dalam pekerjaan perawatan infrastruktur irigasi, khususnya di sektor pertanian yang menjadi mata pencaharian utama sebagian besar warga miskin. Mereka berpartisipasi dalam kegiatan normalisasi saluran irigasi yang tersebar di berbagai wilayah Banyuwangi secara gotong royong. Dengan demikian, selain memperbaiki saluran air yang krusial bagi produktivitas pertanian, program ini membuka peluang kerja bagi masyarakat pra sejahtera.

Pj Sekretaris Daerah Banyuwangi, Guntur Priambodo, menjelaskan bahwa program padat karya ini bukan sekadar program pembangunan infrastruktur, melainkan juga instrumen penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Selain memperbaiki infrastruktur, dampak program ini adalah membuka lapangan kerja bagi warga miskin, sehingga dapat membantu perekonomian di tingkat bawah dan memperkuat kesejahteraan petani Banyuwangi,” ungkap Guntur.

Dampak positif dari program ini tidak hanya terbatas pada peningkatan pendapatan jangka pendek, tetapi juga pada produktivitas pertanian yang lebih baik, yang pada akhirnya turut memperkuat ketahanan ekonomi warga.

Seiring meningkatnya daya beli dan produktivitas, kesejahteraan masyarakat pun ikut meningkat. Dengan demikian, program padat karya ini memainkan peran penting dalam mendorong stabilitas ekonomi lokal sekaligus mengurangi ketergantungan masyarakat pada bantuan langsung.

Lebih lanjut, Guntur menyebut bahwa Pemkab Banyuwangi juga menyiapkan berbagai inisiatif lain dalam upaya pengentasan kemiskinan, termasuk bantuan bagi pelaku usaha mikro melalui pendanaan dan penyediaan alat usaha.

Dengan pendekatan ini, pemkab berharap warga pra sejahtera dapat mandiri secara ekonomi, yang selanjutnya akan berdampak pada turunnya angka kemiskinan.

Hingga saat ini, upaya gotong royong tersebut berhasil menekan angka kemiskinan di Banyuwangi menjadi 6,54 persen pada tahun 2024, turun dari 7,34 persen pada tahun 2023. Penurunan ini menjadi bukti nyata dari kolaborasi berbagai pihak dalam memastikan kesejahteraan bagi masyarakat yang masih berada di garis kemiskinan. Tidak hanya itu, kemiskinan ekstrem juga menurun menjadi 0,29 persen, lebih rendah dibandingkan dengan angka kemiskinan ekstrem nasional yang berada di 0,83 persen, maupun angka provinsi sebesar 0,66 persen.

Komitmen Banyuwangi dalam menjalankan program padat karya ini mencerminkan kesungguhan pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan warganya melalui pendekatan yang memberdayakan. Guntur menegaskan bahwa program-program pengentasan kemiskinan akan terus digulirkan.

“Kita semua ingin melihat Banyuwangi bebas dari kemiskinan dan masyarakat hidup sejahtera. Oleh karena itu, komitmen kita kuat untuk memastikan program-program ini berjalan berkesinambungan,” tutupnya.

Program padat karya di Banyuwangi ini menjadi langkah konkret untuk mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan, di mana ekonomi tumbuh dari bawah dan memberdayakan warga agar mampu berdiri di atas kakinya sendiri.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.