KabarBaik.co – Upaya pemadaman kebakaran di Kabupaten Trenggalek dirasa tak maksimal. Hal ini disebabkan oleh minimnya armada Pemadam Kebakaran (Damkar) di wilayah tersebut.
Saat ini, hanya ada tiga unit mobil pompa untuk melayani seluruh wilayah Trenggalek yang terdiri dari 14 kecamatan.
Kasi Penyelamatan Kebakaran dan Non Kebakaran, Burhannudin menyebut, kurangnya armada ini dikhawatirkan akan memperlambat waktu respons saat terjadi kebakaran, terutama di daerah-daerah terpencil.
Idealnya, setiap kecamatan memiliki minimal 1 unit mobil pompa, sehingga total dibutuhkan 14 unit mobil pompa untuk seluruh Trenggalek.
“Kekurangan armada ini cukup menghambat kinerja kami dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Saat ini saja, kami hanya memiliki dua unit mobil pompa dengan kapasitas 3.000 dan 4.000 liter, serta satu unit mobil water supply berkapasitas 5.000 liter di Mako. Di Pos Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) Watulimo, terdapat satu unit mobil pompa dengan kapasitas 4.000 liter,” terangnya, Minggu (14/7).
Burhannudin menekankan bahwa kebutuhan armada Damkar di Trenggalek sangat mendesak. Standar waktu tanggap saat terjadi kebakaran adalah maksimal 15 menit, namun dengan armada yang minim, sulit untuk mencapai lokasi kejadian dengan cepat, terutama di wilayah pegunungan.
“Response time harusnya tidak lebih dari 15 menit, namun dengan armada yang dimiliki cukup sulit untuk menjangkau di seluruh kecamatan,” jelasnya.
Saat ini, hanya dua kecamatan di Trenggalek yang memiliki armada Damkar, yaitu Kecamatan Trenggalek dan Watulimo. 12 kecamatan lainnya masih belum memiliki armada Damkar. Hal ini tentunya memperberat tugas personel Damkar dalam menangani kebakaran di wilayah mereka.
Pemkab Trenggalek diharapkan untuk dapat segera menambah armada Damkar di wilayahnya. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan responsif kepada masyarakat dalam menangani kebakaran di Kabupaten Trenggalek. (*)