Dari Debar Pertama, Kini Jadi Panggung Dunia

oleh -111 Dilihat
Penulis saat berada di Sirkuit Mandalika pada 2021 silam.

Mandalika akan bernyanyi lagi, 3–5 Oktober 2025. Gelombang adrenalin dan harapan kembali menyapu bumi Lombok, seperti alunan ombak di pinggir pantai yang tiada henti. Kini, panggung bukan lagi untuk WorldSBK seperti kali pertama pada November 2021, melainkan untuk MotoGP kelas dunia. Simfoni mesin, keberanian, dan mimpi yang membahana.

Empat tahun lalu, hati saya berdetak setara deru mesin saat pertama menapakkan kaki di trek itu. Bersama istri, saya pulang ke Gresik dengan kebanggaan yang sulit diungkapkan. Bukan sekadar perjalanan ke sirkuit, melainkan menyaksikan Indonesia punya panggung di langit otomotif dunia. Kini, dengan MotoGP, panggung itu akan semakin megah.

Kala April 2021, saya menyusuri kawasan Mandalika ketika progres pembangunan baru mencapai sekitar 50 persen. Seolah kota kecil yang tengah dirajut menjadi panggung megah. Dan benar saja, beberapa bulan kemudian, sirkuit itu berdiri lengkap bagai kisah Bandung Bondowoso.

Namun di balik berdirinya lintasan sepanjang 4,301 km dengan 17 tikungan, ada perjuangan panjang pembebasan lahan lebih dari 1.000 hektare. Di sinilah sosok Irjen Pol. Mohammad Iqbal, Kapolda NTB kala itu, memainkan peran penting.

Ia turun langsung ke desa-desa, bahkan tidur bersama warga, untuk memastikan sengketa lahan diselesaikan dengan cara persuasif dan humanis. Melalui pendekatan dialogis, proses itu berjalan tanpa gejolak besar. Namun, ketika ada pihak yang mencoba mengganggu keamanan pembangunan, ia bersikap tegas. Kombinasi humanis dan tegas itulah yang membuat proyek Mandalika bisa dirampungkan dan akhirnya diresmikan Presiden pada 12 November 2021.

Seri Mandalika adalah seri ke-18 dari total 22 seri musim MotoGP 2025. Balapan utama akan digelar pada 5 Oktober 2025 di lintasan Mandalika, dengan 27 lap atau sepanjang 116,13 km. Garis besarnya, 3 Oktober untuk sesi latihan bebas, 4 Oktober kualifikasi & sprint race, dan 5 Oktober, race kelas Moto3, Moto2, dan MotoGP sebagai puncaknya.

Kapasitas sirkuit mencapai 200.000 penonton. Harga tiket bervariasi. Dari Rp 400 ribu (grandstand reguler) hingga Rp 1,75 juta (premiere grandstand). Warga NTB mendapat diskon 50 persen, sebuah bentuk keberpihakan agar manfaat event dunia ini langsung dirasakan masyarakat lokal.

Saya tahu, pelantikan pengurus PWI Pusat adalah tugas yang tak kalah sakral, sehingga saya harus absen dari Mandalika. Namun, hati tetap melayang ke sana, seolah berada di tribun, mendengar gemuruh mesin dan sorak-sorai penonton.

Empat tahun lalu, saya merasakan getaran sejarah. Kini, harapan saya bagi 2025 jauh lebih tinggi. Drainase sirkuit makin tangguh menahan hujan tropis, akses jalan ke arena makin anggun, dan fasilitas penonton makin nyaman, maka Mandalika akan bersinar sebagai mahkota event dunia.

Lebih dari sekadar lintasan, Mandalika adalah penggerak ekonomi Lombok. Hotel penuh, kuliner berputar, transportasi lokal hidup, hingga masyarakat desa ikut merasakan berkahnya.

Maka, MotoGP Mandalika 2025 akan menjadi lembaran baru: panggung buat Indonesia sejajar dengan dunia, panggung yang dulu saya saksikan dengan kagum kini akan menari lebih megah. Meski saya tak hadir secara fisik, semangat saya akan tetap menyala, bagai lampu start yang menunggu gas terbuka. (*)

Catatan Supardi Hardy, Direktur Utama KabarBaik.co

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini



No More Posts Available.

No more pages to load.