Debat Perdana Pilkada Mojokerto: Paslon 1 Fokus Infrastruktur, Paslon 2 Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

oleh -382 Dilihat
2d8aebbd 9967 429e aa33 ed7f85535240
Suasana debat perdana Cabup-Cawabup Mojokerto. (Foto: Alief W)

KabarBaik.co – Debat publik perdana calon bupati dan wakil bupati Mojokerto, pasangan calon (Paslon) nomor urut 1 Ikfina Fahmawati-Sa’dulloh Syarofi dengan paslon nomor urut 2 Muhammad AlBarraa-M. Rizal Octavian yang diselenggarakan KPU Kabupaten Mojokerto berlangsung seru dengan adu gagasan kedepan untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Mojokerto, Senin (14/10) malam.

Dua paslon saling menunjukkan kemampuannya beradu gagasan, tentang visi misi hingga program-program, untuk meraih simpati masyarakat Kabupaten Mojokerto, pada Pilkada yang diselenggarakan tanggal 27 November 2024 nantinya.

Debat publik perdana mengangkat tema “Strategi Pembangunan Daerah dalam Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Mojokerto.”

Pada sesi pertama terkait pembangunan infrastruktur yang berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Mojokerto.

Terungkap data persoalan kesenjangan atau disparitas kemiskinan pedesaan dan perkotaan yang tinggi, yaitu 11,79 persen di pedesaan dan perkotaan 7,09 persen.

Cabup nomor urut 1, Ikfina Fahmawati berpendapat, pembangunan infrastruktur adalah utama yang harus dikerjakan, karena menjadi sarana konektivitas antar desa ke desa, maupun desa dengan perkotaan.

Dirinya menilai, infrastruktur termasuk pendukung utama untuk kemajuan di semua bidang, terutama ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.

“Desa di Kabupaten Mojokerto semuanya sudah masuk dalam kategori Desa mandiri. Sehingga kedepan sesuai potensi masing-masing, program saya mendukungnya dengan infrastruktur sebagai penunjangnya,” kata Ikfina dalam debat yang diakses dari channel YouTube KPU Kabupaten Mojokerto, Senin malam (14/10).

Cabup nomor urut 2, Muhammad Albarraa atau akran disapa Gus Barra, mengatakan Mubarok mengatasi hal tersebut akan membuka banyak lapangan pekerjaan baru, memfasilitasi masyarakat dalam berwirausaha, optimalisasi UMKM dan akan ciptakan jaring pengaman sosial bagi warga miskin. Serta akan fokus menciptakan dan mendampingi 10 wirausahawan baru di 304 desa seluruh wilayah Kabupaten Mojokerto.

Ia melanjutkan bahwa membangun infrastruktur itu bukan ditempatkan pada ranhking pertama yang harus dikerjakan di semuanya tetapi sesuai kebutuhan masyarakat di desa masing-masing.

“Kami ingin memastikan pembangunan infrastruktur harus seimbang. Pembangunan infrastruktur berlebihan sehingga mengesampingkan program kesejahteraan masyarakat itu tidak tepat sasaran,” kata Gus Barra.

Sang moderator menyampaikan pertanyaan selanjutnya tentang, bagaimana masing-masing paslon menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Mojokerto.

Ikfina menjelaskan angka kemiskinan di Kabupaten Mojokerto, di angka 16,09 persen, menjadi 12,23 persen tahun 2010 dan 10,08 persen tahun 2018.

Selama dirinya menjabat Bupati dan didampingi Gus Barra sebagau wakilnya, di pemerintahannya dapat menekan angka kemiskinan di angka 9,37 persen tahun 2023.

“Ini hasil upaya yang kami lakukan, karena fokus kami menurunkan angka kemiskinan ekstrem. Dengan harapan akhir 2024 menjadi nol,” ucap Ikfina.

Upaya terpadu singkronisasi dan kolaborasi antar OPD secara simultan fokus terhadap sasaran maayarakat dengan kemiskinan ekstrem bisa menekan penurunan angka prosentase kemiskinan.

“Pemberian bantuan untuk ekonomi produktif dan perbaikan lingkungan sebagai pendukung pengentasan kemiskinan,” ujarnya.

Menurut paslon nomor urut 2, Gus Barra, bantuan langsung tunai (BLT) bersifat jangka pendek dalam mengatasi kemiskinan. Menurutnya, masyarakat pada kategori miskin harus dirangsang dengan diberi kail dalam hal ini pendapatannya harus meningkat dengan pekerjaan atau kewirausahaan agar tidak lagi bergantung pada bantuan pemerintah saja.

“Kail itu masuk program kami, yakni perempuan berkarya, menciptakan 10 wirausahawan tangguh di setiap desa per tahun, memudahkan investor masuk untuk membuka lapangan pekerjaan baru secara masif,” jelas Gus Barra.

Ia melanjutkan masyarakat sejahtera dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) itu hidup sehat, yang diukur dengan angka harapan hidup, pendidikan, yang diukur dengan rata-rata tahun bersekolah, kualitas hidup layak yang diukur dengan pendapatan riil masyarakat.

“Apabila poin kesehatan, pendidikan dan pendapatan masyarakat itu meningkat sevara otomatis kesejahteraan juga akan ikut naik, dan kami pasangan nomor urut 2 Mubarok akan fokus pada hal itu,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Alief W


No More Posts Available.

No more pages to load.