KabarBaik.co – Sebanyak 8 mempelai mengikuti nikah dan resepsi massal di Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Kamis (18/9). Mayoritas para mempelai adalah pasangan yang usianya sudah tak muda lagi.
Nikah dan resepsi massal tersebut difasilitasi oleh PC Al Irsyad Al Islamiyyah Banyuwangi. Para mempelai tak perlu mengeluarkan dana apapun untuk proses mulai dari ijab kabul hingga selesainya resepsi.
Satu dari delapan mempelai itu adalah pasangan Nur Hadi, 49 tahun dan Eva Irmala, 59 tahun. Bagi keduanya, pernikahan tersebut bukanlah yang pertama. Tapi, rasa tegang dan grogi tetap tak bisa ditutupi.
“Perasaannya tadi waktu akad nikah tegang, ya. Pasti tegang. Walaupun pernah menikah, lalu cerai, kemudian menikah lagi, perasaan tegang tetap ada,” cerita Nur Hadi.
Meski demikian, rasa tegang dan grogi tak sebanding dengan kebahagiaan yang sejoli itu rasakan. Setelah saling mengenal selama beberapa waktu, mereka akhirnya bisa bersatu dalam ikatan pernikahan.
“Sekarang perasaannya bahagia. Ada malu-malu juga. Semua beraduk-aduk,” seloroh pria asal Asembagus, Situbondo yang mempersunting warga Kelurahan Panderejo, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi itu.
Ketua Panitia Nikah Massal, Muhammad Iqbal Atamimi, mengatakan, nikah masal dimulai dengan proses rias seluruh mempelai. Mereka didandani sebagaimana pengantin yang siap untuk menjalani proses resepsi.
Setelahnya, masing-masing mempelai berangkat ke Kantor Urusan Agama (KUA) di wilayah masing-masing untuk mengikuti bimbingan pernikahan dan akad nikah.
“Setelah semua selesai, pempelai dikirap menuju Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk mengikuti seremonial pernikahan (resepsi),” katanya.
Menurut Iqbal, seluruh mempelai merupakan pasangan yang menikah pada hari tersebut. Bukan pasangan yang sebelumnya sudah menikah secara sirih, lalu disahkan pernikahannya secara resmi.
Para mempelai adalah pasangan yang berasal dari kelas ekonomi menengah ke bawah. Mereka sudah saling mengenal satu sama lain dengan pasangannya.
“Ada di antara yang menikah ini sudah ingin menikah selama setahun atau dua tahun, kami tanyain bahwasannya belum ada biaya. Sehingga mereka ikut dalam kegiatan ini,” katanya.
Ia memastikan, seluruh biaya pernikahan dan lainnya dibiayai oleh Al Irsyad Al Islamiyyah dan para donatur. Mempelai tak perlu mengeluarkan uang untuk kegiatan tersebut.
“Semua mulai dari biaya mahar, hadiah, dekorasi, dan segala macam, semua dari kami dan para donatur,” imbuhnya.
Pihaknya berencana, kegiatan serupa digelar kembali tahun depan. Namun, sasaran akan diarahkan bagi para pasangan yang sudah menikah secara sirih namun belum diresmikan secara negara.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang mendatangi nikah masal berharap, para mempelai akan mendapat berkah dari pernikahan yang mereka jalani. Ia juga mendokan hal-hal baik bagi keluarga baru itu.
“Semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah. Menjadi keluarga yang selalu diberkahi oleh Allah SWT,” kata Ipuk.