KabarBaik.co – Suasana di sejumlah kantor pemerintahan Kabupaten Jombang terlihat berbeda sejak awal pekan ini. Sejumlah aparat gabungan dari TNI, Banser, hingga unsur Forkopimda tampak berjaga di titik-titik strategis. Pengetatan keamanan dilakukan sebagai langkah antisipasi buntut ricuhnya aksi demo yang terjadi di berbagai daerah.
Bupati Jombang, Warsubi, menegaskan bahwa ketenteraman masyarakat adalah prioritas utama. Hal itu ia sampaikan usai menerima audiensi Paguyuban Tionghoa Indonesia di Pendopo, Senin (1/9). “Alhamdulillah, semua tokoh agama maupun tokoh masyarakat sepakat, Jombang harus tetap kondusif. Begitu juga Indonesia secara keseluruhan,” ujar Warsubi.
Menurut Warsubi, Pemkab Jombang bersama Forkopimda terus mengambil langkah konkret, mulai dari patroli skala besar hingga penempatan personel keamanan di titik vital. “Kami bergerak bersama menjaga Jombang. Patroli terus dilakukan agar masyarakat merasa tenang,” katanya.
Selain patroli, penjagaan juga diberlakukan di fasilitas pemerintahan, termasuk gedung DPRD, kantor pemkab, hingga pendopo kabupaten. “Dukungan TNI, Banser, dan aparat lainnya sangat membantu menciptakan suasana aman,” jelas Warsubi.
Bupati juga mengingatkan warga agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang beredar. Ia percaya masyarakat Jombang cukup bijak menyikapi situasi. “Mari kita pecahkan persoalan dengan cara baik, bersama-sama. Saya yakin warga Jombang memahami kondisi ini dan tetap menjaga kebersamaan,” tegas Warsubi.
Selain kepada masyarakat, Warsubi juga menyampaikan pesan khusus kepada jajaran ASN Pemkab Jombang. Ia meminta para abdi negara tetap memberikan pelayanan terbaik sekaligus menjaga suasana kerja yang harmonis. “Saya minta seluruh ASN menebarkan ketenteraman, bekerja profesional, dan selalu melayani masyarakat dengan sepenuh hati,” pungkasnya. (*)