KabarBaik.co — Desa Kemudi, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, kian memperkuat kemandiriannya dengan mengoptimalkan potensi tambak yang jadi andalan utama.
Menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, desa ini tak hanya sibuk dengan perayaan, tapi juga memperkuat ekosistem ekonomi lewat program nasional Koperasi Desa Merah Putih (KDMP).
Kepala Desa (Kades) Kemudi Mochamad Lazin, menyampaikan bahwa dari total luas wilayah lebih dari 800 hektare, hanya sekitar empat hektare berupa permukiman. Sisanya adalah lahan pertambakan yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi desa.
“Mayoritas warga kami adalah petambak. Kami sudah terbiasa hidup dari tambak bandeng dan mujair,” ujar Kades Lazin kepada KabarBaik.co, Rabu (6/8).
Untuk mendukung sektor tersebut, Desa Kemudi ikut serta menjadi bagian dari program nasional Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Koperasi ini rencananya akan digunakan untuk menyuplai kebutuhan petambak seperti pakan dan pupuk.
“Kami dukung penuh KDMP dan akan kami rencanakan sesuai dengan karakteristik desa. Dengan menyuplai kebutuhan petambak,” jelas Lazin.

Meski tambak menjadi kekuatan, keluhan soal kelangkaan pupuk subsidi untuk petambak masih terdengar. “Itu yang sering disampaikan warga. Kami harap koperasi bisa jadi solusi distribusi dan tentunya harga,” tambahnya.
Sementara itu, menjelang HUT ke-80 RI, Desa Kemudi juga menunjukkan kekompakan sosial. Rangkaian acara Agustusan seperti jalan sehat dan perlombaan akan digelar, dengan karang taruna sebagai pelaksana. Hadiah utama seperti sepeda gunung disiapkan untuk menyemarakkan acara.
Yang paling menarik perhatian warga adalah lomba sepak bola ibu-ibu. Lomba ini jadi magnet tawa dan hiburan di tengah kesibukan tambak. “Ibu-ibu semangat luar biasa, warga pun antusias menonton. Ini ajang perekat kerukunan antar warga,” tutur Lazin.
Tradisi tumpengan tiap RT juga tetap dilestarikan. Dalam acara ini, bandeng hasil tambak warga disajikan sebagai menu utama. “Bandeng jadi simbol syukur dan kebanggaan. Sekaligus mendukung ekonomi petambak lokal,” pungkasnya.
Dengan tambak sebagai poros ekonomi dan kekompakan sosial yang terjaga, Desa Kemudi membuktikan bahwa kemandirian bukan sekadar slogan melainkan kenyataan yang terus dipertahankan.(*)