KabarBaik.co – Dewan Pendidikan Jombang melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 2 Jombang.
Sidak dilakukan menyusul laporan orang tua siswa soal sejumlah murid yang mengalami mual dan diare setelah mengonsumsi makanan dari program nasional itu.
Dalam sidak, Dewan Pendidikan menemukan sejumlah temuan mengejutkan. Dalam sidak itu ditemukan susu kemasan kedaluwarsa, jeruk membusuk dan dikerumuni belatung, hingga nasi goreng basi.
“Jeruknya bahkan sudah rusak sejak kemarin. Ini sangat memprihatinkan,” ungkap Ketua Dewan Pendidikan Jombang, Cholil Hasyim kepada wartawan, Rabu (3/9).
Anggota Dewan Pendidikan Hari Sukemi juga menyoroti lemahnya pengawasan pihak penyalur, yakni Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari Yayasan Puspa Wijaya Abadi. Saat ditanya soal jumlah porsi yang disalurkan, petugas SPPG mengaku tak tahu pasti.
“Masak jumlahnya saja tidak tahu? Ini program serius Presiden, jangan main-main,” tegas Hari.
Kepala SMPN 2 Jombang Etik Nuroidah mengatakan bahwa sekolah hanya sebagai penerima manfaat. Ia mengakui ada keterlambatan pengiriman makanan dan kualitas yang tidak sesuai.
“Senin makanan harusnya datang jam 11 siang, tapi baru datang jam 1. Anak-anak kelaparan, sampai wali kelas belikan roti,” ujarnya.
Etik juga membenarkan adanya keluhan siswa soal makanan tidak matang dan menyatakan akan menindaklanjuti setiap aduan.
Sementara itu, perwakilan SPPG, Lilis Wijayati, berjanji akan melakukan evaluasi total.
“Ini jadi pembelajaran buat kami. Kami janji akan lebih tepat waktu ke depannya,” ucapnya.
Namun, ia membantah soal temuan susu kedaluwarsa. “Itu tidak benar, bisa dicek langsung,” tegas Lilis.
Dewan Pendidikan menyatakan akan membawa temuan ini ke rapat lanjutan. Jika tak ada perbaikan, mereka akan merekomendasikan tindakan lebih tegas.
Program MBG sendiri merupakan bagian dari kebijakan nasional Presiden Prabowo Subianto dalam rangka pemenuhan gizi siswa. (*)







