KabarBaik.co- Di tengah hiruk pikuk perayaan HUT Bhayangkara yang semarak, seberkas kisah inspiratif datang dari Kota Pasuruan, menyuguhkan sosok polisi yang melampaui tugasnya. Bripka Bagus Pratomo, seorang Bhabinkamtibmas di Polres Pasuruan Kota. Bukan sekadar penegak hukum, melainkan seorang pengayom masyarakat, inovator, sekaligus pembentuk karakter generasi muda.
Penghargaan dari Direktur Pembinaan Masyarakat (Dirbinmas) Polda Jatim Kombes Pol Lafri Prasetiyono, pada Minggu (29/6), menjadi penanda manis atas upaya tak kenal lelah Bripka Bagus Pratomo.
Di Kelurahan Petahunan, Kecamatan Gadingrejo, tempat Bripka Bagus menjejakkan langkahnya sehari-hari, ia telah menancapkan akarnya di hati masyarakat. Inovasi “Si Jempol”, akronim dari “Sistem Jemput Bola”, telah menjelma menjadi jembatan komunikasi dua arah yang efektif dan humanis, sebuah manifestasi nyata dari kolaborasi tiga pilar. Yakni, TNI-Polri dan Pemerintah.
Dengan komitmen 24 jam penuh, “Si Jempol” memastikan bahwa setiap keluhan dan laporan warga direspons secara real time, dan setiap permasalahan sebisa mungkin diselesaikan melalui mediasi di Omah Rembug yang telah disediakan.
Kecepatan respons ini bukan sekadar efisiensi, melainkan sebuah sentuhan humanis yang meredam riak-riak potensi konflik sebelum membesar, menumbuhkan rasa aman dan kepercayaan di tengah warga. Tak heran, kesuksesan “Si Jempol” telah menular, diadopsi oleh Bhabinkamtibmas lain di wilayah hukum Polres Pasuruan Kota sebagai model pendekatan yang berhasil menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif.
Kombes Pol Lafri Prasetiyono sendiri memuji “Si Jempol” sebagai representasi polisi modern yang solutif, empatik, dan dekat dengan masyarakat, sebuah cerminan nyata dari peran strategis Bhabinkamtibmas dalam membangun kepercayaan publik.
Di balik seragam kebesaran Polri dan penghargaan inovasinya itu, Bripka Bagus juga menyimpan segudang dedikasi lain yang tak kalah menginspirasi. Ia adalah seorang karateka dan pelatih bela diri yang telah menorehkan jejak prestasi di hati generasi muda Kota Pasuruan.
Sebagai anggota Polsek Gadingrejo, Bripka Bagus dikenal dengan kedisiplinan tinggi dan kedekatannya dengan warga. Sikapnya yang mudah diakses dan kepeduliannya menjadikannya figur yang dihormati dan disegani, layaknya seorang kakak atau tetangga yang selalu siap membantu.
Puluhan anak muda kini berlatih di dojo karate yang dibina Bripka Bagus, sebuah kawah candradimuka di mana para atlet muda tak hanya mengasah teknik pukulan dan tendangan, tetapi juga ditempa mental dan karakternya. Dalam setiap sesi latihan, Bripka Bagus selalu menekankan pentingnya disiplin, ketekunan, dan rasa hormat. Nilai-nilai yang juga ia junjung tinggi dalam tugas kesehariannya sebagai polisi.
Bagi Bripka Bagus, karate bukan hanya tentang meraih medali atau menguasai gerakan fisik semata. Ia meyakini bahwa karate adalah media holistik untuk membentuk mental dan moral yang tangguh. Hasilnya nyata. Banyak anak didiknya tak hanya berprestasi di kancah olahraga, meraih medali di berbagai kejuaraan baik lokal maupun nasional, tetapi juga tumbuh menjadi individu yang disiplin dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
Hal itu menjadi bukti nyata bahwa sentuhan seorang pelatih yang berdedikasi mampu memberikan dampak positif yang jauh melampaui matras latihan. Hebatnya, di tengah kesibukannya sebagai seorang polisi, Bripka Bagus selalu menyempatkan diri untuk mendampingi dan memberikan motivasi kepada anak didiknya saat berlaga di berbagai kejuaraan.
Komitmen ini bukan hanya sekadar tugas, melainkan panggilan hati. Masyarakat Gadingrejo pun merasakan kebanggaan luar biasa memiliki sosok seperti Bripka Bagus, yang tak hanya menjadi pelindung, tetapi juga pembangun karakter anak muda melalui olahraga, bahkan mengangkat nama daerah di mata nasional.
Kisah Bripka Bagus Pratomo adalah sebuah mozaik inspirasi. Tentang seorang polisi yang tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur, membimbing generasi penerus, dan mengukir prestasi yang mengharumkan nama daerah. Ia adalah contoh nyata bahwa dedikasi dan passion bisa berpadu harmonis, menciptakan dampak positif yang meluas di tengah masyarakat, menjadikan penghargaan yang diterimanya sebagai cerminan dari hati yang tulus melayani dan menginspirasi. (*)
