KabarBaik.co – Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas menilai industri pertambangan akan menjadi fondasi penting dalam perkembangan teknologi dan percepatan transisi menuju Energi Baru Terbarukan (EBT). Hal itu disampaikan Tony saat memberikan kuliah umum di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.
“Transisi global menuju Energi Baru Terbarukan (EBT) tidak dapat dilepaskan dari keberadaan mineral tambang. Berbagai studi dan proyeksi para ahli menunjukkan bahwa permintaan terhadap mineral tambang akan terus meningkat dalam 20 hingga 30 tahun mendatang, seiring dengan transisi global menuju energi bersih,” kata Tony dalam acara yang bertema “Pertambangan Terintegrasi dari Hulu ke Hilir untuk Masa Depan yang Berkelanjutan”, Rabu (12/11).
Menurut Bos Freeport itu, tembaga merupakan salah satu mineral paling strategis dalam pengembangan teknologi energi modern. Ia menegaskan bahwa hingga kini belum ada material yang dapat menggantikan peran tembaga sebagai penghantar listrik yang efisien dan ekonomis. Karena itu, praktik pengelolaan tambang yang bertanggung jawab disebut sangat menentukan keberlanjutan energi global.

“Produk tambang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Dari kita bangun tidur, aktivitas seharian hingga kembali tidur, kehidupan kita tidak bisa lepas dari produk tambang,” ujarnya.
Kuliah umum yang diikuti sekitar 1.300 mahasiswa tersebut berlangsung interaktif. Mahasiswa mengajukan berbagai pertanyaan seputar industri pertambangan, teknologi eksplorasi, hingga prospek karier di perusahaan multinasional.
Menutup sesi pemaparan, Tony membagikan sejumlah saran kepada mahasiswa. “Yang pertama adalah belajar dengan rajin, tidak hanya dari perkuliahan, tetapi juga dari berbagai sumber untuk memperluas wawasan,” katanya. Ia menambahkan bahwa generasi muda perlu memiliki perspektif global.
“Act locally but think globally. Saya selalu berpegang pada empat hal, yaitu bekerja dengan disiplin, fokus, jujur, dan yang terpenting adalah tulus. Ketulusan adalah kunci, karena ketika kita bekerja dengan niat yang benar, penghargaan akan datang dengan sendirinya,” ujarnya.
Rektor ITS Prof Bambang Pramujati menyampaikan apresiasi atas kehadiran Tony dan peran PTFI dalam mendukung pengembangan SDM pertambangan nasional. Ia menyatakan bahwa antusiasme mahasiswa terhadap bidang pertambangan meningkat, terutama sejak dibukanya Program Studi Teknik Pertambangan pada 2025.
“ITS baru saja membuka Program Studi Teknik Pertambangan, dan meskipun baru angkatan pertama, peminatnya sudah luar biasa banyak. Paparan Pak Tony hari ini tentu semakin memotivasi mahasiswa kami untuk mendalami dunia pertambangan. Kami berharap kolaborasi dengan industri, khususnya PTFI, dapat memperkuat pengembangan SDM dan teknologi pertambangan di Indonesia,” tutur Prof Bambang.(*)






