KabarBaik.co – Pemerintah Provinsi Jawa Timur tampak memberikan lampu hijau untuk program Sekolah Rakyat (SR) yang ditempatkan di Panti Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak (PPSPA) Bhima Sakti, Kota Batu. Diperkirakan kuota hingga 150 siswa untuk sekolah berbasis asrama jenjang SMP itu.
“Kita sesuaikan rombel (rombongan belajar) yang disiapkan. Empat kelas sampai enam kelas kali 25 siswa, butuh 150. Lalu minimal misal gurunya ada 15 satu sekolah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Aries Agung Paewai, saat ditemui di Kota Batu, Rabu (23/4).
Menurut Aries, mekanisme penerimaan murid SR tersebut masih menunggu regulasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen). Namun, jika sekolah ini ditargetkan menjadi pionir pendidikan berasrama bagi anak-anak dari keluarga sangat miskin, maka siswanya harus yang terdaftar dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) golongan desil 1.
“Tentunya ada pekerjaan rumah lain yang perlu dipersiapkan untuk realisasi Sekolah Rakyat. Salah satunya dengan perekrutan tenaga pendidik yang akan mengabdi di sekolah tersebut. Guru yang sudah ada sekarang di sekolah negeri juga nggak mencukupi, masih kurang. Maka harus ada perekrutan baru,” jelas Aries.
Aries menyatakan, pemerintah daerah diminta untuk mendata kebutuhan tenaga sesuai dengan rombongan belajar (rombel) yang disiapkan. Dia juga masih menunggu petunjuk teknis (juknis) mengenai realisasi Sekolah Rakyat. “Kemungkinan akan diseleksi untuk disesuaikan dengan kurikulum Sekolah Rakyat,” tandasnya. (*)