Diduga Terlilit Utang, Kakak Dapati Adik Gantung Diri di Kamar Kos Wilayah Gresik

Editor: Andika DP
oleh -1068 Dilihat
Petugas menunjuk bekas luka lilitan pda leher korban. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Warga Desa Pasinan Lemahputih, Kecamatan Wringinanom, Gresik digegerkan dengan aksi seorang pria yang nekat gantung diri di dalam kamar kos. Korban bernama Ristadi, 43, asal Desa Semberrejo, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Peristiwa itu diketahui sekitar pukul 16.30 WIB, Rabu (22/5). Ristadi ditemukan meninggal dunia dalam posisi menggantung pada seutas tali yang terikat pada lehernya. Korban kali pertama ditemukan oleh sang kakak, Sati, 46, asal Rembang yang saat ini tinggal di Desa Bitingan, Kecamatan Wringinanom, Gresik.

Informasi yang dihimpun, bermula dari sang kakak yang mendatangi rumah kos korban di Desa Pasinan Lemahputih saat sore hari. Sati bermaksud mengecek adiknya karena sejak pukul 11.00 WIB tidak membalas pesan selulernya.

Baca juga:  Antisipasi Tanah Ambles Susulan, BPBD Gresik Dirikan Tenda Darurat

Sati lantas mengetuk pintu kamar kos korban berulang kali. Namun tidak ada jawaban. Hal ini membuatnya kalut khawatir. Tanpa pikir panjang, ia langsung mendobrak pintu kamar kos dan mendapati sang adik sudah dalam posisi gantung diri di depan pintu. Lidah korban menjulur. Sati pun histeris.

Saksi Sati lalu melaporkan peristiwa itu ke perangkat desa setempat yang diteruskan ke kepolisian dan puskesmas setempat. Petugas yang tiba di lokasi langsung menurunkan tubuh korban dari tali tampar yang melilit lehernya. Dari hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Baca juga:  Gerebek Warung Pangku, Satpol PP Gresik Amankan Pramusaji Seksi dan Miras

Dari keterangan keluarga korban kepada kepolisian, Ristadi diduga nekat gantung diri karena faktor ekonomi. Korban memiliki banyak hutang kepada orang lain. Setelah diperiksa oleh tim medis, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan.

Peristiwa pria gantung diri di rumah kos itu dibenarkan Kapolsek Wringinanom AKP Inggit Prassetiyanto. Dalam keterangan tertulis yang diterima KabarBaik.co, ia menjelaskan bahwa pihak keluarga telah menerima kematian korban sebagai suratan takdir. Pihak keluarga juga tidak berkenan untuk dilakukan autopsi.

Baca juga:  Gagalkan Aksi Curanmor, Pemuda Gresik Alami Luka Bacok

“Pihak keluarga membuat surat pernyataan tidak menuntut kepada siapapun terkait kejadian tersebut dan membuat surat penolakan autopsi jenazah terhadap korban. Untuk barang bukti yang kami amankan berupa tali tampar warna biru dan kabel bening biru sepanjang 80 centimeter dan pakaian yang dikenakan korban,” tukasnya, Kamis (23/5).

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.