KabarBaik.co – Kepengurusan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Sidoarjo periode 2025-2029 akhirnya terbentuk secara resmi setelah melewati polemik panjang. Dien Fahrur Romadhoni terpilih secara aklamasi sebagai Ketua PBSI Sidoarjo dalam Musyawarah Kabupaten (Muscab) yang sah dan digelar di salah satu hotel di Sidoarjo, Senin (5/5).
Ketua PBSI Jawa Timur, Tony Wahyudi, menegaskan bahwa proses Muscab yang menghasilkan terpilihnya Dien sepenuhnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PBSI. Tony bahkan menyebut Muscab sebelumnya yang digelar oleh pihak lain tidak sah karena menyalahi aturan organisasi.
“Sebelumnya memang ada muscab, tapi tidak sesuai AD/ART. Maka dari itu, kami dari Pengprov PBSI Jatim menunjuk Hendro Puspito sebagai Plt untuk melaksanakan proses penjaringan yang benar,” katanya.
Penunjukan Hendro Puspito sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PBSI Sidoarjo dilakukan melalui Surat Keputusan Pengprov PBSI Jatim Nomor: SKEP.006/0.22.1/III/2025 tertanggal 29 Maret 2025. Dalam SK tersebut, Hendro diberi mandat untuk menjalankan seluruh proses penjaringan, pengambilan formulir, dan sosialisasi kepada klub-klub bulu tangkis di wilayah Sidoarjo.
Tony menyebut, meski sempat muncul dua calon dalam proses awal, hanya satu kandidat yang mengembalikan formulir pendaftaran. Hal ini membuat pemilihan berjalan secara aklamasi. “Kita netral. Kita hanya fasilitasi sesuai mekanisme. Yang ambil formulir cuma satu, maka aklamasi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Tony mengungkapkan bahwa sekitar 80 persen klub bulu tangkis di Sidoarjo menolak keabsahan Muscab yang sebelumnya digelar secara sepihak. Pengprov PBSI Jatim telah melakukan upaya klarifikasi sebanyak tiga kali, namun tak satu pun perwakilan dari Muscab lama hadir. “Mereka malah mengadakan muscab sendiri tanpa kehadiran kami dari Pengprov. Itu jelas tidak sah,” tegas Tony.
Sementara itu, Ketua PBSI Sidoarjo terpilih, Dien Fahrur Romadhoni, menyampaikan komitmennya untuk segera bekerja dan membawa Sidoarjo bersaing di ajang bergengsi, khususnya di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur yang akan berlangsung pada Juni 2025.
“Kami akan siapkan atlet dan pelatih sebaik mungkin, meskipun waktu persiapan hanya sebulan. Target kami jelas, bisa bersaing dan meraih juara,” ujar Dien.
Menanggapi kesiapan Sidoarjo di Porprov, Tony menambahkan bahwa ajang tersebut memang diperuntukkan bagi atlet daerah, bukan dari Pelatnas. Ia juga menyinggung bahwa batasan usia menjadi wewenang KONI. “Soal batasan umur, itu ranah KONI. Tapi kami pastikan atlet dari PBSI Sidoarjo siap bersaing,” tutup Tony. (*)