KabarBaik.co – Akibat diguyur hujan lebat dalam durasi yang cukup lama, dua kecamatan di Kabupaten Kediri terendam banjir pada Minggu (22/12). Yakni banjir melanda Kecamatan Banyakan dan Grogol akibat meluapnya lima sungai.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri Stefanus Djoko Sukrisno, mengatakan beberapa desa di Kecamatan Banyakan yang terdampak banjir ialah Desa Tiron, Banyakan, Maron, dan Desa Jatirejo.
Beberapa desa tersebut tergenang banjir akibat luapan Sungai Bendo Mongal yang meningkat serta membawa sampah. Aehingga air meluber kejalan desa dan masuk ke rumah warga. Namun menurut Stefanus, kondisi terkini air mulai surut.
Sedangkan beberapa desa terdampak banjir di wilayah Kecamatan Grogol antara lain Desa Cerme yang diakibatkan luapan Sungai Kandang meningkat membawa sampah dan rumpun bambu menyumbat jembatan desa, sehingga air meluber ke area warga. Terlebih merusak fasilitas umun dan menggenangi beberapa rumah warga.
Sedangkan di Desa Bakalan terjadi bencana banjir luapan akibat debit Sungai Bendo Mongal yang meningkat serta membawa sampah, sehingga air meluber kejalan
desa dan masuk ke rumah warga.
Desa Sonorejo akibat debit Sungai Afour meningkat menyebabkan tergenangnya area persawahan milik warga dengan ketinggian 10 centimeter, beruntungnya kondisi terkini air mulai surut.
Di Desa Sumberjo akibat debit Sungai Hardisingat menyebabkan tanggul putus memasuki area pemukiman warga dengan ketinggian 10-40 centimeter.
Desa Gambyok akibat debit Sungai Hardisingat meningkat sehingga air meluber masuk kejalan desa dengan ketinggian 15-20 centimeter dan beruntungnya tidak
menggenangi rumah warga.
Lalu di Desa Datengan akibat debit Sungai Mlinjo meningkat menyebabkan
tergenangnya area persawahan milik warga.
Stefanus saat ini bersama dengan pihak-pihak terkait beserta warga yang terdampak bencana melakukan pembersihan material banjir penanganan dan pendataan warga terdampak.
“Antara lain evakuasi dan distribusi logistik untuk warga yang mengungsi di Balai Desa Tiron, Kecamanatan Banyakan. Melakukan monitoring debit air sungai pada wilayah terdampak secara periodik dan menghimbau warga apabila terjadi hujan deras dengan itensitas tinggi yang berpotensi menyebabkan banjir agar mengungsi di lokasi yang aman,” katanya. (*)