KabarBaik.co – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebut jemaah haji sebagai duta kebudayaan bangsa. Oleh karenanya Ipuk meminta jemaah untuk menjaga diri dan sikap selama di Mekkah dan Madinah.
“Di setiap momen saya selalu titip Banyuwangi. Jemaah haji ini sama dengan duta budaya atau duta daerah. Maka kami titip kepada jemaah haji untuk menjaga sikap, taati aturan dan doakan yang terbaik untuk Banyuwangi,” kata Ipuk usai memberangkatkan jamaah haji, Sabtu (25/5) lalu.
Selain itu Ipuk juga berpesan kepada jemaah haji untuk menjaga kesehatan, mengingat cuaca di Arab yang terbilang ekstrim bagi masyarakat tropis. Rata-rata suhunya 50 derajat celcius.
“Mudah-mudahan minim yang sakit, mudah-mudahan minim yang meninggal dunia,” tambah Ipuk.
Sementara itu, Kepala Kemenag Banyuwangi Chaironi Hidayat menjelaskan bahwa jemaah haji Banyuwangi terbagi dalam empat kelompok terbang (kloter). Yakni, Kloter 57, 58, 59 dan 60. “Untuk Kloter 60, terbagi dengan jamaah haji asal Sidoarjo,” terangnya.
Lebih rinci, Choironi menjelaskan jika saat ini, jemaah haji lanjut usia relatif sedikit. Jemaah yang berusia di atas 65 tahun sejumlah 263 orang dan 27 di antaranya mengenakan kursi roda.
“Jemaah tertua bernama Lamiran bin Warso dari Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu dengan usia 99 tahun. Sedangkan yang paling muda Khotib Nur Yasin dari Kebaman, Srono dengan usia 19 tahun,” paparnya.
Setibanya di Surabaya, para jemaah akan beristirahat di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya terlebih dahulu. Lalu, akan melanjutkan penerbangannya ke Saudi Arabia pada keesokan malamnya. “Insyallah untuk kepulangannya ke tanah air pada 8 Juli besok,” pungkasnya.(*)