KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo menurunkan bantuan alat berat guna mempercepat proses evakuasi korban ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Senin (29/9).
Tiga unit excavator dikerahkan ke lokasi untuk mengangkat material bangunan yang sulit dipindahkan secara manual.
Langkah tersebut diambil karena tim SAR gabungan bersama relawan mengalami kendala menghadapi puing-puing besar yang tidak mungkin diangkat hanya dengan tenaga manusia. Dengan dukungan excavator, akses evakuasi diharapkan lebih cepat terbuka sehingga korban yang masih terjebak dapat segera ditemukan.
Sejak sore hingga malam, tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI-Polri, serta relawan terus bekerja tanpa henti. Kehadiran alat berat tersebut memperkuat upaya mereka di tengah kondisi reruntuhan musala yang cukup padat dan menumpuk di beberapa titik.
Bupati Sidoarjo bersama jajaran Pemkab menegaskan bahwa penanganan tragedi ini menjadi prioritas utama. Seluruh sumber daya, baik tenaga maupun peralatan, akan dimaksimalkan demi menyelamatkan para santri yang masih berada di lokasi kejadian.
Di sekitar pondok, suasana haru masih menyelimuti. Ambulans berjajar di halaman ponpes, sementara para wali santri menunggu kabar dengan cemas. Mereka berharap penggunaan excavator dapat mempercepat proses penyelamatan.
Hingga malam hari, proses evakuasi masih terus berlangsung. Jumlah korban diperkirakan masih dapat bertambah, seiring dengan dibukanya jalur baru menggunakan bantuan alat berat tersebut.
Pantauan di lokasi menunjukkan dua excavator sudah berada di dalam halaman ponpes, sementara satu unit lainnya disiagakan di frontage jalan untuk memperlancar proses evakuasi.(*)








