KabarBaik.co – Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Gresik tengah berpacu menuntaskan target penyusunan rencana bisnis untuk 61 Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Target itu menjadi salah satu bagian penyelesaian dokumen bisnis yang akan menjadi pijakan utama usaha. Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Diskoperindag Gresik, Dharmawan.
Kepala Bidang Koperasi dan UM Diskoperindag Gresik, Ryan menegaskan, pihaknya kini fokus pada tahapan penyusunan rencana bisnis. “Target ini bukan target beroperasi, tapi selesai rencana bisnisnya. Kalau beroperasi untuk unit usaha, setelah itu. Sedangkan secara kelembagaan, koperasi sudah berjalan sejak rapat anggota menentukan simpanan pokok dan wajib,” ujar Ryan.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah menggelar pendampingan intensif untuk 61 KDMP. Proses ini akan terus berjalan hingga seluruhnya tuntas, melibatkan tim perguruan tinggi seperti Universitas Ciputra (UC), Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Universitas Gresik (Ungress), Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), dan Universitas Qomarudin.
Menurut Ryan, rencana bisnis menjadi krusial karena permodalan koperasi tidak bisa hanya mengandalkan pinjaman dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). “Prinsip dasar koperasi harus mandiri dari anggota. Jadi, pendanaan kami kawal sampai ke linkaging dengan investor lokal, memanfaatkan potensi desa, dan tetap mendapat dukungan dari pemerintah daerah serta dana bergulir dari kementerian,” katanya.
Hingga kini, tercatat baru tiga KDMP yang sudah beroperasi di Gresik. Yakni KDMP Pangkah Wetan, Pangkah Kulon, dan Dapet. Meski begitu, Diskoperindag menekankan capaian target tetap pada tuntasnya perencanaan bisnis, bukan banyaknya koperasi yang sudah melaksanakan unit usaha.
Sebelumnya, pada Rabu (13/8), Pemkab Gresik membentuk tim pendamping KDMP dalam acara pleno Tim Pendampingan KMP Gresik. Tim ini beranggotakan lima perguruan tinggi: Universitas Ciputra Surabaya, Universitas Qomarudin, Universitas Gresik, Universitas Muhammadiyah Gresik, dan UISI.
Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif yang hadir dalam forum tersebut menegaskan pentingnya kesinambungan program. “Tujuan akhir pendampingan adalah menghidupkan KMP secara berkelanjutan. Proposal bisnis dan rencana aksi yang disusun jangan berhenti sebagai konsep, tapi harus bisa diwujudkan di lapangan,” ujarnya. (*)