KabarBaik.co — Ribuan pelayat memadati Masjid Agung Maulana Malik Ibrahim Gresik, Minggu (27/4) siang, untuk ikut mensalatkan jenazah KH Muhammad Mansoer Shodiq. Ulama kharismatik dan tokoh agama yang pernah menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik 2014-2024.
Prosesi salat jenazah dipimpin oleh Al Habib Ahmad Ismail bin Abdullah Al Habsyi dan dilanjutkan dengan doa serta tahlil yang dipimpin oleh Ketua MUI Gresik KH Ainur Rofiq Thoyyib.
Tutup Usia, Sosok dan Kiprah KH Mansoer Shodiq Ulama Penuh Kesederhanaan
Jenazah KH Mansoer Shodiq kemudian dikebumikan di pemakaman Islam Randuagung, GKB Gresik. Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman yang dihadiri ratusan atau bahkan ribuan masyarakat dari berbagai elemen, termasuk Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif, dan Wakapolres Gresik, Kompol Danu Anindhito Kuncoro Putro.
Tanpa banyak kata, Wakil Bupati Gresik memilih menunjukkan penghormatannya lewat doa dan ketundukan di hadapan sang ulama besar tanpa memberikan sambutan formal.
KH Muhammad Mansoer Shodiq wafat pada Minggu pukul 06.00 WIB di Rumah Sakit Semen Gresik. Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai tokoh pemersatu umat. Selain menjabat sebagai Sekretaris Umum Kemenag Gresik, kiprah dakwahnya menjangkau lintas golongan, tak terbatas hanya pada kalangan Nahdliyin.
Hal ini terbukti dari hadirnya para ulama besar dari beberapa organisasi Islam, seperti Ketua LDII Gresik Abdul Muiz Zuhri. Turut hadir juga dalam prosesi penghormatan terakhir, jajaran pengurus MUI Gresik serta para tokoh ulama lain.
Innalillahi! Mantan Ketua MUI Gresik KH Mansoer Shodiq Wafat di Usia 77 Tahun
Hampir separuh ruangan Masjid Agung Gresik yang luas itu dipenuhi oleh para jemaah yang ingin memberikan doa dan penghormatan terakhir.
Dalam sambutan keluarga, Prof Abdul Kholis menyampaikan rasa terima kasih dan permohonan maaf atas nama keluarga. Ia menyebut perjuangan dakwah almarhum sebagai perjalanan panjang yang menginspirasi banyak kalangan di Gresik.
“Beliau bukan hanya guru NU, tapi guru bagi semua umat khususnya di Kabupaten Gresik,” ujar Kholis, Minggu (27/4). Ia juga menambahkan bahwa dirinya mewakili keluarga almarhum, memohon maaf sebesar-besarnya apabila almarhum mempunyai salah dan berterimakasih kepada seluruh masyarakat yang hadir mengantarkan almarhum menuju tempat peristirahatan terakhirnya.
Duka mendalam dirasakan tak hanya oleh keluarga dan kerabat, tetapi juga oleh masyarakat luas yang selama ini merasakan sentuhan dakwah dan keteladanan sang ulama. Jenazah KH Muhammad Mansoer Shodiq kini bersemayam di tempat peristirahatan terakhir, namun namanya tetap hidup dalam ingatan umat.(*)