kabarbaik.co- Dokter spesialis THT-KL, dr. Sonny Harry Bima, Sp. THT-KL(K), memaparkan sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker laring. Hal ini disampaikannya dalam sebuah seminar kesehatan yang diadakan di Jakarta pada hari Sabtu (12/11).
“Kanker laring adalah kanker yang menyerang organ laring, yang terletak di bagian atas tenggorokan dan berperan dalam menghasilkan suara,” jelas dr. Sonny.
Menurut dr. Sonny, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker laring, antara lain:
- Merokok: Merokok merupakan faktor risiko utama kanker laring. Kandungan karsinogen dalam asap rokok dapat merusak sel-sel di laring dan meningkatkan risiko mutasi yang dapat menyebabkan kanker.
- Konsumsi alkohol: Konsumsi alkohol berlebihan juga dapat meningkatkan risiko kanker laring. Alkohol dapat merusak DNA dan meningkatkan risiko mutasi sel.
- Infeksi virus HPV: Infeksi virus human papillomavirus (HPV) dapat meningkatkan risiko kanker laring, terutama pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Paparan bahan kimia: Paparan bahan kimia tertentu, seperti asbes, dapat meningkatkan risiko kanker laring.
- Faktor genetik: Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker laring memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker ini.
Dr. Sonny menjelaskan bahwa gejala kanker laring dapat berupa:
- Suara serak yang tidak kunjung sembuh
- Batuk berdarah
- Nyeri tenggorokan
- Kesulitan menelan
- Benjolan di leher
“Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat,” ujar dr. Sonny.
Pengobatan kanker laring tergantung pada stadium kanker dan kondisi kesehatan pasien. Pilihan pengobatan yang tersedia antara lain operasi, radioterapi, kemoterapi, dan terapi target.
Tips Pencegahan Kanker Laring:
1. Berhenti Merokok:
Merokok merupakan faktor risiko utama kanker laring. Kandungan karsinogen dalam asap rokok dapat merusak sel-sel di laring dan meningkatkan risiko mutasi yang dapat menyebabkan kanker. Berhenti merokok adalah langkah paling penting yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko kanker laring.
2. Batasi Konsumsi Alkohol:
Konsumsi alkohol berlebihan juga dapat meningkatkan risiko kanker laring. Alkohol dapat merusak DNA dan meningkatkan risiko mutasi sel. Batasi konsumsi alkohol atau hindari sama sekali untuk mengurangi risiko kanker laring.
3. Lakukan Vaksinasi HPV:
Infeksi virus human papillomavirus (HPV) dapat meningkatkan risiko kanker laring, terutama pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Vaksinasi HPV dapat membantu melindungi Anda dari infeksi virus ini.
4. Hindari Paparan Bahan Kimia Berbahaya:
Paparan bahan kimia tertentu, seperti asbes, dapat meningkatkan risiko kanker laring. Jika Anda bekerja di lingkungan yang berisiko terpapar bahan kimia berbahaya, gunakan alat pelindung diri yang tepat untuk mengurangi risiko paparan.
5. Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Rutin:
Pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat membantu mendeteksi kanker laring pada stadium awal, sehingga peluang kesembuhannya lebih tinggi. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama jika Anda memiliki faktor risiko kanker laring.
Tips tambahan:
- Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
- Minum air putih yang cukup.
- Olahraga secara teratur.
- Kelola stres dengan baik.
- Istirahat yang cukup.
Pengobatan kanker laring tergantung pada beberapa faktor, antara lain:
- Stadium kanker
- Ukuran dan lokasi tumor
- Kondisi kesehatan pasien
- Pilihan pasien
Berikut beberapa pilihan pengobatan kanker laring:
1. Operasi:
Operasi adalah pilihan utama untuk kanker laring stadium awal. Jenis operasi yang dilakukan tergantung pada lokasi dan ukuran tumor.
- Kordektomi: Operasi untuk mengangkat pita suara.
- Laringektomi parsial: Operasi untuk mengangkat sebagian laring.
- Laringektomi total: Operasi untuk mengangkat seluruh laring.
2. Radioterapi:
Radioterapi menggunakan sinar energi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker. Radioterapi dapat digunakan sebelum atau setelah operasi, atau sebagai pengobatan tunggal untuk kanker laring stadium awal.
3. Kemoterapi:
Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi dapat digunakan sebelum atau setelah operasi, atau bersama dengan radioterapi.
4. Terapi Target:
Terapi target adalah jenis pengobatan kanker yang menggunakan obat-obatan untuk menyerang sel-sel kanker secara spesifik. Terapi target dapat digunakan untuk kanker laring stadium lanjut yang tidak responsif terhadap pengobatan lain.
5. Imunoterapi:
Imunoterapi adalah jenis pengobatan kanker yang membantu sistem kekebalan tubuh pasien untuk melawan kanker. Imunoterapi dapat digunakan untuk kanker laring stadium lanjut yang tidak responsif terhadap pengobatan lain.
Penting untuk diingat bahwa efek samping ini biasanya dapat diatasi dengan pengobatan dan rehabilitasi.
Pasien yang menjalani pengobatan kanker laring perlu mendapatkan dukungan dari keluarga, teman, dan tim medis.