Duduk di Atas Bantal Bikin Bisulan? Mitos vs Fakta Kesehatan dan Tradisi Jawa

oleh -393 Dilihat
duduk
Foto Pinterest

KabarBaik.co- Mitos tentang larangan duduk di atas bantal cukup banyak dikenal di kalangan masyarakat. Salah satu kepercayaan yang sering terdengar adalah bahwa kebiasaan ini bisa menyebabkan bisul. Tapi, benarkah demikian? Bisul sebenarnya adalah infeksi kulit akibat masuknya bakteri ke dalam pori-pori. Infeksi ini memicu peradangan dan pembentukan nanah. Jadi, bukan duduk di atas bantal yang jadi penyebab utama, melainkan kurangnya kebersihan kulit dan perawatan tubuh secara umum.

Menjaga kebersihan diri seperti mandi teratur, memakai pakaian bersih, dan memperhatikan pola makan justru lebih berperan dalam mencegah munculnya bisul. Jadi, bukan bantalnya yang salah, tapi kebiasaan sehari-hari kita yang perlu diperhatikan. Di sisi lain, dalam tradisi Primbon Jawa, duduk di atas bantal dianggap bisa membawa sial atau kemalangan. Hal ini berkaitan dengan anggapan bahwa bantal adalah tempat istirahat dan kenyamanan, sehingga duduk di atasnya dianggap tidak sopan atau bahkan tidak menghormati fungsi bantal itu sendiri. Meski terdengar tak masuk akal di era modern, kepercayaan ini masih diyakini oleh sebagian orang sebagai bagian dari warisan budaya leluhur.

Secara medis, duduk di atas bantal justru bisa bermanfaat. Posisi ini sering disarankan bagi mereka yang mengalami nyeri punggung atau cedera di bagian tubuh bawah. Bantal bisa membantu mengurangi tekanan dan memberikan kenyamanan saat duduk. Namun, pemilihan bantal juga penting—harus disesuaikan dengan kebutuhan dan postur tubuh agar manfaatnya terasa maksimal.

Kepercayaan dan tradisi memang menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat. Namun, penting juga bagi kita untuk melihat suatu hal dari sudut pandang logis dan ilmiah. Duduk di atas bantal bukanlah penyebab langsung timbulnya bisul, melainkan kebersihan dan perawatan tubuh yang harus menjadi perhatian utama. Menghormati tradisi boleh saja, tapi tidak ada salahnya juga untuk mengimbanginya dengan pengetahuan yang berbasis fakta.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Muhammad Ibrahim Al Fatich Purnomo
Editor: Lilis Dewi


No More Posts Available.

No more pages to load.