KabarBaik.co – Gang kecil di Jalan Rimba Baru No. 9, RT 04/RW 011, Kelurahan Pasir Kuda, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, kini menjadi saksi bisu dari sebuah kehilangan besar. Di rumah itu, mendung duka masih menggelayut tebal sejak kabar meninggalnya Muhamad Ilham Pradipta, Kepala Cabang Pembantu Bank BRI Cempaka Putih, yang menjadi korban pembunuhan keji.
Sebelumnya, rumah bercat putih itu dipenuhi canda tawa keluarga: istri dan dua anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Kini, suasananya berubah menjadi duka. Karangan bunga berjejer di sepanjang jalan, dari ujung gang menuju rumah bercat putih itu. Sebagian bahkan memenuhi gang sempit yang hanya cukup dilalui satu mobil. Dari bank tempat almarhum bekerja, sahabat, hingga tokoh masyarakat—semua menyampaikan belasungkawa lewat ucapan duka yang tersemat pada papan karangan bunga.
Dari siaran televisi, kursi-kursi tersusun, karpet sederhana menghampar, menampung para pelayat yang datang silih berganti setiap hari. Doa-doa terus mengalir menemani keluarga yang masih larut dalam kesedihan. Wajah-wajah rekan, kerabat, dan tetangga mencerminkan betapa sosok Ilham dikenal sebagai pribadi yang baik, rendah hati, dan ramah.
Di antara pelayat yang datang, hadir Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim. Senin (25/8), ia secara khusus datang untuk bertakziah. Baginya, sosok Ilham bukan sekadar warga Bogor biasa, melainkan seorang figur yang meninggalkan jejak mendalam di berbagai aktivitas sosial dan kepemudaan.
“Almarhum cukup dikenal luas di kalangan aktivis. Aktif dalam kegiatan keolahragaan, pramuka, dan OSIS,” ungkap Dedie kepada awak media.
Lebih dari itu, Dedie menyebut ada ikatan pribadi antara keluarganya dan Ilham. “Masih ada hubungan kekerabatan dengan istri saya,” tambahnya.
Menurut Dedie, sosok Ilham semasa hidup bukan hanya seorang pekerja perbankan muda yang sukses. Almarhum juga dikenal sebagai sosok yang gemar berorganisasi, jujur, dan memiliki kepedulian tinggi. Sejak remaja, ia aktif di dunia olahraga, pramuka, hingga organisasi siswa (OSIS).
“Karena itu tentunya banyak perhatian dari masyarakat. Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam, semoga kasus ini bisa segera terungkap,” tegasnya.
Kini, semua berduka sekaligus berharap. Bukan hanya warga Bogor, melainkan juga masyarakat Indonesia. Sosok Ilham Pradipta—aktivis muda yang tumbuh menjadi seorang pemimpin, dikenal luas karena integritasnya—akan terus dikenang. Sementara itu, proses hukum diharapkan memberi keadilan atas kepergiannya.
Jenazah Ilham dimakamkan pada Kamis (21/8) malam di TPU Situgede, Kota Bogor. Prosesi pemakaman berlangsung khidmat. Penuh hari. Malam itu, isak tangis keluarga tak tertahan ketika jenazah diturunkan ke liang lahat, tepat di samping makam kedua orang tuanya yang berpulang lebih dulu saat masa pandemi Covid-19 lalu. Tempat peristirahatan terakhir itu kini menjadi titik duka, di mana keluarga, rekan kerja, sahabat, dan masyarakat tak lagi dapat bersua.
Ilham meninggalkan seorang istri dan keluarga yang begitu mencintainya. Lulusan Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) itu dikenal sebagai sosok pekerja keras, pemuda sukses yang meniti karier dari penyiar radio hingga menjadi pimpinan cabang BRI. Namun, takdir berkata lain. Hidupnya terhenti secara mentrenyuhkan, meninggalkan luka mendalam yang tentu tak mudah terobati.
Rumah di salah satu gang Kelurahan Pasir Kuda itu kini bukan sekadar tempat tinggal keluarga, melainkan simbol kehilangan. Dan makam di TPU Situgede menjadi penanda bahwa seorang anak bangsa dengan rekam jejak baik dan berintegritas pergi terlalu cepat dalam sebuah peristiwa yang mengiris sekaligus mengguncang hati banyak orang. (*)
