KabarBaik.co – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali mengumumkan hasil identifikasi korban ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Hingga Rabu (8/10), total 34 korban telah berhasil teridentifikasi.
Kabiddokkes Polda Jatim Kombes M. Khusnan Marzuki menyampaikan total terdapat 18 kantong jenazah yang diperiksa. Dari jumlah tersebut, 17 di antaranya merupakan jenazah dan 1 kantong berisi bagian tubuh (body part).
“Saat ini Tim DVI Polda Jatim telah berhasil melaksanakan identifikasi terhadap 18 kantong jenazah yang terdiri dari 17 jenazah dan 1 body part. Seluruhnya cocok atau match dengan 17 nomor AM (ante mortem),” ujar Khusnan di RS Bhayangkara Surabaya.
Berikut daftar korban yang baru teridentifikasi:
– Mohammad Anas Fahmi, 15, asal Banyuajuh, Kamal, Bangkalan.
– Muhammad Reza Syfai Akbar, 14, asal Genteng, Surabaya.
– Afifuddin Zarkasi, 13, asal Balongsari, Tandes, Surabaya.
– Moh. Rizki Maulana Saputra, 16, asal Wadungasih, Buduran, Sidoarjo.
– Moh. Ubaidillah, 17, asal Blega, Bangkalan.
– Virgiawan Narendra Sugiarto, 16, asal Karangbinangun, Lamongan.
– Moch Ali Sirojuddin, 13, asal Dupak, Krembangan, Surabaya.
– Muhammad Azam Habibi, 14, asal Sidotopo, Semampir, Surabaya.
– M. Maulidy Hasany Kamil, 16, asal Karang Gayam, Blega, Bangkalan.
– Ach. Fathoni Abil Falaf, 17, asal Tanjung Bumi, Bangkalan.
– M. Azam Alby Alfa Himam, 17, asal Karang Gayam, Blega, Bangkalan.
– Khoirul Mutaqin, 18, asal Mojoroto, Kota Kediri.
– Farhan, 17, asal Kutisari, Tenggilis Mejoyo, Surabaya.
– Syafiuddin, 15, asal Kedungdung, Sampang.
– Achmad Ghiffary Haekal Nur, 17, asal Sidokumpul, Gresik.
– Muhammad Ubay Dillah, 15, asal Sungai Kakap, Kubu Raya, Kalimantan Barat.
– Achmad Alby Fahri, 13, asal Semampir, Surabaya.
Khusnan menegaskan proses identifikasi dilakukan melalui kombinasi metode DNA, medis, odontologi (gigi), sidik jari, serta properti milik korban.
“Sampai hari ini, total 34 korban dari 67 kantong jenazah yang diterima telah berhasil kami identifikasi,” ujarnya.
Ia menambahkan proses identifikasi masih terus berlanjut. Tim gabungan DVI Polda Jatim bersama instansi terkait kini fokus melanjutkan pencocokan data ante mortem dan post mortem terhadap sisa kantong jenazah yang belum teridentifikasi. (*)






